Minggu, 20 Oktober 2013

Memuliakan Keluarga Rasulullah saw.

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; Hadits-hadits

Firman Allah: “Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (al-Ahzab: 33)

Allah berfirman: “Dan siapa saja mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (al-Hajj: 32)

Dari Yazid bin Hayyan, ia berkata: “Saya, Hushain bin Sairah dan ‘Amr bin Muslim datang ke tempat Zaid bin Arqam ra.. Setelah kami duduk, Hushain berkata kepada Zaid: “Wahai Zaid, sungguh kamu telah mendapatkan keuntungan yang besar, yaitu kamu bertemu Rasulullah saw. dan mendengar haditsnya, berperang bersamanya, shalat bersamanya, sungguh kamu benar-benar mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu ceritakanlah wahai Zaid tentang apa saja yang pernah kamu dengar dari Rasulullah saw.” Zaid menjawab: “Hai keponakanku. Demi Allah usiaku telah lanjut, sudah lama aku ditinggal beliau dan aku lupa sebagian apa yang aku peroleh dari beliau. Maka apa yang dapat aku sampaikan, terimalah dengan baik. Sedangkan yang tidak dapat, janganlah kamu menuntutnya.” Kemudian Zaid melanjutkan ceitanya: “Pada suatu hari Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah kami di Khum, yaitu sebuah tempat antara Makkah dan Madinah guna menyampaikan khutbah. Waktu itu beliau memuji serta menyanjung Allah, memberi nasehat dan peringatan. Setelah itu beliau bersabda: “Ketahuilah wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku ini adalah manusia biasa, mungkin saja utusan Rabb-ku (malaikat Izrail) hampir datang dan aku harus menerimanya. Aku tinggalkan kalian dua perkara yang berat, yang pertama yaitu kitabullah yang di dalamnya penuh dengan petunjuk dan cahaya, maka ambillah dan pegang teguhlah kitabullah itu.” Beliau menegaskan agar kita benar-benar berpegang teguh pada kitabullah. Lanjutnya ia bersabda lagi: “Dan ahli baitku (keluargaku), aku memperingatkan kamu sekalian kepada Allah tentang ahli baitku (keluargaku).” Husein menyela: “Wahai Zaid, siapakah ahli bait beliau, bukankah istri-istri beliau itu ahli baitnya?” Zaid menjawab: “Ya, juga orang-orang yang diharamkan menerima sedekah sesudah beliau wafat.” Husein bertanya lagi: “Siapakah mereka itu?” Zaid menjawab: “Mereka adalah keluarga /keturunan Ali, Aqil, Ja’far dan Abbas.” Husein bertanya lagi: “Apakah masing-masing dari mereka diharamkan menerima sedekah?” Zaid menjawab: “Benar.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dikatakan: “Ingatlah, sesungguhnya aku tinggalkan untuk kalian semua dua perkara yang berat, salah satunya adalah kitabullah yaitu tali (pedoman hidup) dari Allah. Siapa saja yang mengikutinya, maka ia berada dalam petunjuk, dan siapa saja yang meninggalkannya maka ia dalam kesesatan.”

Dari Umar ra. dari Abu Bakar ash-Shiddiq ra. ia berkata: “Peliharalah kehormatan Nabi Muhammad saw. yaitu dengan memuliakan ahli baitnya (keluarganya).” (HR Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar