Jumat, 15 November 2013

Tata Cara Berdzikir Kepada Allah


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, [yaitu] orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring.” (Ali Imraan: 190-191)

Dari ‘Aisyah ra. ia berkata: “Rasulullah saw. selalu berdzikir kepada Allah pada setiap saat.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Seandainya salah seorang di antara kalian sewaktu bersetubuh dengan istrinya membaca: bismillaaH, allaaHumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtanaa (dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari setan, dan jauhkanlah setan dari rizky yang Kau karuniakan kepada kami) kemudian dari persetubuhan itu ditakdirkan lahir anaknya, maka anak itu tidak mudah terganggu oleh setan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa akan tidur dan bangun tidur:
Dari Abu Hudzaifah dan Abu Darr ra. ia berkata: “Apabila Rasulullah saw. hendak tidur, beliau membaca: bismikallaaHumma ahyaa wa amuut (dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan aku mati) dan apabila bangun beliau membaca: alhamdu lillaaHil ladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaiHin nusyuur (Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah Ia mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami kembali) (HR Bukhari)

Doa Hendak Tidur


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, [yaitu] orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.” (Ali Imraan: 190-191)

Dari Hudzaifah dan Abu Dzarr. Bahwasannya Rasulullah saw. apabila menuju ke tempat tidurnya, beliau mengucapkan: BismikallaaHumma ahyaa wa amuut (dengan menyebut nama Allah, ya Allah, hamba hidup dan hamba mati.)” (HR Bukhari)

Dari Ali ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda kepadanya dan kepada Fatimah ra.: “Apabila kalian berdua menuju ke tempat tidur kalian –atau telah mempersiapkan pembaringan, maka bertakbirlah tiga puluh tiga kali, membaca tasbih tiga puluh tiga kali, dan membaca hamdalah tiga puluh tiga kali. Dan dalam riwayat lain dikatakan: “Tasbihlah tiga puluh empat kali,” dan dalam riwayat lain dikatakan: “Takbir tiga puluh empat kali.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi tempat tidurnya [untuk tidur] maka hendaknya dalam kain sarungnya. Sebab ia tidak tahu apa yang terdapat di balik tilamnya itu. Kemudian ia membaca: bismika rabbii wa-dla’tu janbii wa bika arfa-‘uHuu, in amsakta nafsii farhamnaa, wa in arsaltaHaa fahfadzHaa biHaa tahfadh-Haa bimaa tahfadhu biHii ‘ibaadakash shaalihiin (dengan menyebut nama-Mu, wahai Tuhanku, aku letakkan pinggangku, dengan menyebut nama-Mu pula aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku, maka rahmatilah jiwaku itu. Dan jika Engkau melepaskannya dengan pemeliharaan seperti Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah ra. bahwasannya Rasulullah saw. apabila mendatangi tempat tidurnya, maka beliau meniup kedua tangannya kemudian membaca Qul a-‘uudzu birabbil falaq dan qul a’uudzu birabbin naas serta mengusap kedua tangannya ke seluruh badannya.” (HR Bukhari Muslim)
Di dalam riwayat lain dikatakan: “Apabila Nabi saw. mendatangi tempat tidurnya pada setiap malam, maka beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, kemudian beliau meniupnya lantas membaca: Qul HuwallaaHu ahad, Qul a-‘uudzubirabbil falaq dan Qul a-‘uudzu birabbin naas. Kemudian beliau mengusapkan kedua tangannya ke seluruh badannya, dimulai dari kepala, muka dan badan bagian depan, dengan diulangi tiga kali.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Barra’ bin Azib ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada saya: “Apabila kamu mendatangi pembaringanmu, maka berwudlulah seperti wudlu untuk shalat, kemudian berbaringlah pada lambung kananmu dan ucapkanlah: allaaHumma aslamtu nafsii ilaika, wa fawwadl-tu amrii ilaika, walja’tu ilaika, ra’batan wa raHbatan ilaika, laa malja-a walaa man-jaa minka illaa ilaika, amantu bikitaabikalladzii anzalta, wa binabiyyikalladzii arsalta (Ya Allah, saya serahkan diriku kepada-Mu, saya hadapkan wajahku kepada-Mu, saya pasrahkan urusanku kepada-Mu, saya lindungkan punggungku kepada-Mu, dengan senang hati dan takut kepada-Mu. Tak ada tempat berlindung dan tidak ada pula tempat keselamatan dari siksa-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus). Maka seandainya engkau mati malam itu, kamu berada dalam keadaan fitrah [tanpa dosa]. Jadikanlah kalimat-kalimat tersebut sebagai akhir apa yang kamu ucapkan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. bahwasannya apabila Nabi saw. hendak tidur, beliau membaca: alhamdulillaaHil ladzii ath-amanaa wa saqaanaa wa kafaanaa wa awaanaa, fakam mimman laa kaafiya laHuu wa laa mu’wiya (Segala puji bagi Allah yang telah memberi kecukupan dan memberi kami tempat tinggal. Berapa banyak orang yang tidak berkecukupan dan tidak bertempat tinggal).” (HR Muslim)

Dari Hudzaifah ra. bahwasannya apabila Rasulullah saw. hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya kemudian berdoa: AllaaHumma qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu ‘ibaadaka (Ya Allah, selamatkan hamba-hamba-Mu)” (HR Turmudzi)
Hadits ini diriwayatkan juga oleh Abu Dawud dari Hafshah ra. dan disitu disebutkan bahwa Rasulullah saw. membaca doa tersebut sebanyak tiga kali.

Doa-Doa


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (al-Mu’min: 60)

Firman Allah: “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendahkan diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (al-A’raaf: 55)

Firman Allah: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka [jawablah] bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa kepada-Ku.” (al-Baqarah: 186)

Firman Allah: “Atau siapakah yang memperkenankan [doa] orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan.” (an-Naml: 62)

Dari Nu’man bin Basyir ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Doa itu adalah ibadah.” (HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari ‘Aisyah ra. ia berkata: RAsulullah saw. menyukai doa yang mencakup segala macam tujuan permohonan, dan meninggalkan doa selain itu.” (HR Abu Dawud)

Dari Anas ra. ia berkata: doa yang sering dibaca oleh Rasulullah saw. adalah: AllaaHumma aatinaa fiddun-yaa hasanaH wa fil aakhirati hasanaH, waqinaa ‘adzaaban naar (Ya Allah, berilah kebaikan kepada kami di dunia dan akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksaan neraka.) (HR BUkhari dan Muslim)
Dan di dalam riwayat Muslim ada tambahan: “Anas apabila hendak berdoa dengan suatu doa, maka ia berdoa dengan membaca doa ini lebih dahulu, atau apabila hendak berdoa dengan suatu doa, maka ia memasukkan doa ini ke dalam doa yang dibacanya.”

Dari Ibn Mas’ud bahwasannya Nabi saw. sering berdoa: AllaaHumma innii as-aluka Hudaa wattuqaa wal ‘afaafa wal ghinaa (ya Allah, sesungguhnya saya memohon petunjuk, tambahan takwa, terpeliharanya kehormatan diri, dan kekayaan kepada-Mu).” (HR Muslim)

Dari Thariq bin Asy-yam ra. ia berkata: Biasanya apabila seseorang masuk Islam, ia diajari shalat oleh Nabi saw. kemudian Nabi memerintahkannya untuk berdoa dengan kalimat-kalimat berikut: allaaHummaghfirlii warhamnii waHdinii wa ‘aafinii warzuqnii (Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuniku, memberiku rahmat, menunjukiku, menyehatkanku dan memberiku risky)” (HR Muslim)
Dalam riwayat yang lain dikatakan, dari Thariq bahwasannya Nabi saw. kedatangan seseorang kemudian bertanya: “Wahai RAsulallah, bagaimanakah aku harus berkata ketika aku hendak memohon kepada Tuhanku?” Beliau bersabda: “Ucapkanlah: allaaHummaghfirlii warhamnii waHdinii wa ‘aafinii warzuqnii, karena kalimat-kalimat tersebut mengumpulkan urusan duniamu dan akhiratmu.”

Dari Amr bin Ash ia berkata, Rasulullah saw. berdoa: AllaaHumma musharrifal quluubi sharrif quluubanaa ‘alaa thaa-‘atika (Ya Allah, Dzat yang mengubah-ubah hati, ubahlah hati kami untuk taat kepada-Mu)” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Berlindung dirilah kalian kepada Allah daripada beratnya cobaan, tertimpa kesulitan, jeleknya takdir dan cemoohan musuh.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. sering berdoa: AllaaHumma ashlihlii diinilladzii Huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlihlii dun-yaayal latii fiiHaa ma-‘aasyii, wa ashlihlii aakhiratil latii fiiHaa ma-‘aadii, waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khaiir, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarrin (Ya Allah, berkenanlah Engkau membuat baik agamaku yang merupakan pemeliharaan urusanku, berkenanlah Engkau membuat baik duniaku yang aku hidup di dalamnya, berkenanlah Engkau membaikkan akhiratku tempat kembaliku. Berkenanlah Engkau menjadikan hidup sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan menjadikan mati sebagai istirahat bagiku dan setiap kejahatan.” (HR Muslim)

Dari Ali ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepada saya: “Ucapkanlah: AllaaHummaHdinii wassadidnii (Ya Allah tunjukilah saya dan luruskanlah saya).”
Dalam sebuah riwayat dikatakan: AllaaHumma innii as-alukal Hudaa was sadaada (Ya Allah, sesungguhnya aku mohon petunjuk dan kelurusan kepada-Mu).” (HR Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. sering berdoa: “AllaaHumma innii a’uudzubika minal ‘ajzi wal kasali wal jubni wal Harami wal bukhli, wa a-‘uudzubika min ‘adzaabil qabri, wa a-‘uudzubika min fitnatil mahyaa wal mamaati (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari lemah, malas, taku, tua dan kikir. Saya berlindung diri kepada-Mu dari siksa kubur, fitnah hidup dan fitnah mati).”
Dalam riwayat lain terdapat tambahan: wa-dlala-ad daini wa ghalabatir rijaali (serta keberatan utang dan paksaan orang lain)” (HR Muslim)

Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq ra. bahwasannya ia pernah berkata kepada Rasulullah saw.: “Ajarkanlah kepada saya suatu doa yang harus saya baca di dalam shalat.” Beliau bersabda: “Bacalah: AllaaHumma innii dlalamtu nafsii dlulman katsiiran wa laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min ‘indika warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim (Ya Allah, sesungguhnya saya menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah saya dengan suatu ampunan dari pada-Mu dan kasihanilah saya, sesungguhnya Engkau Mahapengampun lagi Maha Penyayang.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Musa ra. dari Nabi saw. bahwasannya beliau sering berdoa dengan doa ini: AllaaHumagh firlii khathii-atii wa jaHlii wa is-raafii wa maa anta a’lamu biHi minnii, AllaaHummagh firlii jiddii wa Haz-lii wa khatha-ii wa ‘am-dii wa kullu dzaalika ‘indii, AllaaHummagh firlii maa qaddamtu wa maa a akh-khartu wa maa as-rartu wa maa a’lantu wa maa anta a’lamu biHi minnii, antal muqaddimu wa antal mu-akh-khiru wa anta ‘alaa kulli syai-ing qadiir (Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuni kesalahanku, kebodohanku, keterlaluanku dalam segala hal, serta apapun yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuni kesungguhanku, kesalahanku dan kesengajaanku, yang mana kesemuanya itu terdapat pada diriku. Ya Allah, berkenanlah Engkau mengampuni dosaku yang telah lalu, dosa yang akan datang, dosa yang kuperbuat dengan sembunyi-sembunyi, maupun terang-terangan, dan segala dosa yang mana Engkau lebih mengetahuinya daripada aku. Engkau adalah Dzat yang mendahului dan mengakhirkan, serta yang kuasa atas segala sesuatu)” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah ra. bahwasannya Nabi saw. membaca doa: “AllaaHumma innii a-‘uudzubika min syarri maa ‘amiltu wa min syarri maa lam a’-lamu (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari kejelekan yang telah saya kerjakan dan yang belum saya kerjakan)” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Di antara doa-doa Rasulullah saw. adalah : “AllaaHumma inni a-‘uudzubika min zawaali mi’matika, wa tahawwuli ‘aafiyatika, wa fujaa-ati ni’matika, wa jamii-‘i sakhatika (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari hilangnya nikmat-Mu, bergesernya kesejahteraan-Mu, mendadaknya cobaan-Mu, dan segala macam murka-Mu)” (HR Muslim)

Dari Zaid bin Arqam ra, ia berkata: Rasulullah saw. sering berdoa dengan doa: “AllaaHumma innii a-‘uudzubika minal ‘ajzi wal kasali wal bukhli wal Harami wa ‘adzaabil qabri, AllaaHuma aati nafsii taqwaaHaa wa zakkiHaa anta khairu man zakkaaHaa, anta waliyyuHaa wa maulaaHaa, AllaaHumaa innii a-‘uudzubika min ‘ilmin laa yanfa’ wa min qalbin laa yahsya’, wa min nafsin laa tasyba’, wa min da’watin laa yustajaabu laHaa (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari kelemahan, malas, kikir, tua dan siksa kubur, dan bersihkanlah hatiku, karena sesungguhnya Engkaulah Dzat yang paling bisa membersihkannya, Engkau adalah pelindung dan penguasanya. Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusuk (tenang), nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan)” (HR Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra. bahwasannya Rasulullah saw. sering berdoa dengan: “AllaaHumma laka as-lamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaasamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii maa qaddamtu wa maa akh-khartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, antal muqaddimu wa antal mu-akhkhiru, laa ilaaHa illaa anta (Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, beriman, bertawakal, kembali dan hanya bersandar kepada-Mu aku mengambil keputusan. Karena itu berkenanlah Engkau mengampuni dosaku yang telah lewat dan dosa yang akan terjadi, apa yang aku rahasiakan dan apa yang aku tampakkan. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau).
Dalam sebuah riwayat terdapat tambahan: “Laa haula wa laa quwwata illaa billaaH (Tiada daya dan kekuatan kecuali hanya dengan pertolongan Allah).” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah ra. bahwasannya Nabi saw. sering berdoa dengan doa ini: “AllaaHumma innii a-‘uudzubika min fitnatin naari wa ‘adzaabinnaari, wa min syarril ghinaa wal faq-ri (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari fitnah neraka dan siksa neraka serta dari kaya dan miskin yang jelek)” (HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Yazid bin ‘Ilaqah dari pamannya yakni Qutbah bin Malik ra. ia berkata: Nabi saw. sering berdoa dengan doa: “AllaaHumma innii a-‘uudzubika min munkaraatil akhlaaqi wal a’maali wal aHwaa-i (Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung diri kepada-Mu dari akhlak-akhlak yang munkar, amal perbuatan dan hawa nafsu yang jahat)” (HR Turmudzi)

Dari Syakal bin Humaid ra. ia berkata: Saya bertanya: “Wahai Rasulallah, ajarkanlah kepada saya suatu doa.” Kemudian beliau bersabda: “Ucapkanlah: AllaaHumma innii a-‘uudzubika min syarri sam’i, wa min syarri bashari, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qalbii, wa min syarri maniyyi (Ya Allah sesungguhny saya berlindung diri kepada-Mu dari jahatnya pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku dan angan-anganku)” (HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Anas ra. bahwasannya Nabi saw. sering berdoa dengan doa: “AllaaHumma innii a-‘uudzubika minal barashi wal junuuni wal judzaami wa sayyi-il asqaami (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari penyakit belang, gila, penyakit kusta, dan penyakit-penyakit yang berat).” (HR Abu Dawud)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. sering berdoa dengan doa: “AllaaHumma innii a-‘uudzubika minal juu-‘i fa innaHuu bi’sadl-dlajii’, wa a-‘uudzubika minal khiyaanati fannaHaa bi’satil bithaanaH (Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung diri kepada-Mu dari lapar, karena lapar itu adalah sejelek-jelek kawan tidur, dan saya berlindung diri kepada-Mu daripada khianat, karena sesungguhnya khianat itu adalah sejelek-jelek sahabat).” (HR Abu Dawud)

Dari Ali ra. bahwasannya ada seorang budak mukatab datang kepadanya dan berkata: “Sesungguhnya saya tidak mampu membayar angsuran untuk memerdekakan diri saya, maka berilah saya bantuan.” Kemudian Ali berkata: “Maukah kamu saya ajari beberapa kalimat yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada saya, dimana bila kamu mempunyai hutang sebesar gunung misalnya, niscaya Allah akan memberi pertolongan kepadamu untuk segera dapat melunasinya, yaitu bacalah: “AllaaHummakfinii bihalaalika ‘an haraamika waghninii bifadl-lika ‘amman siwaak (Ya Allah cukupkanlah kepadaku rizky yang halal, dan jauhkanlah dari rizky yang haram, serta kayakanlah aku atas karunia-Mu dari semua selain Engkau)” (HR Turmudzi)

Dari Imran bin Hushain ra. bahwasannya Nabi saw. pernah mengajarkan kepada ayahnya yakni Hushain dua kalimat untuk berdoa, yaitu: AllaaHumma alHimnii rusydii, wa a-‘idznii min syarri nafsii (Ya Allah, ilhamkanlah petunjuk kepadaku dan lindungilah aku dari kejahatan atasku) (HR Turmudzi)

Dari Abul Fadl al Abbad bin Abdul Muthalib ra. ia berkata: Saya bertanya: “Wahai Rasulallah, ajarkanlah kepadaku sesuatu yang mana aku harus memohonnya kepada Allah Ta’ala.” Beliau bersabda: “Mohonlah kesejahteraan kepada Allah Ta’ala.” Setelah selang beberapa hari saya datang lagi dan berkata: “Wahai Rasulallah, ajarkanlah sesuatu kepadaku dan yang mana aku harus memohonnya kepada Allah.” Beliau bersabda kepadaku: “Wahai Abbas, paman Rasulullah, mohonlah kesejahteraan di dunia dan di akhirat kepada Allah.” (HR Turmudzi)

Dari Syahr bin Hausyab berkata: Saya pernah bertanya kepada Ummu Salamah ra.: “Wahai Ummul Mukminin, doa apakah yang sering dibaca Rasulullah saw. manakala beliau berada di tempatmu?” Ummul Mukminin menjawab: “Doa yang paling sering beliau baca adalah: Yaa Muqallibal quluubi tabbit qalbii ‘alaa diinika (Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku untuk memeluk agama-Mu) (HR Turmudzi)

Dari Abu Darda’ ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Di antara doa Nabi Dawud adalah: AllaaHumma innii as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal ‘amalul ladzii yuballighunii hubbaka, AllaaHummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsii wa aHlii wa minal maa-il baaridi (Ya Allah, sesungguhnya saya bermohon kepada-Mu untuk dapat selalu mencintai-Mu dan amal perbuatan yang dapat mengantarkanku untuk mencintai-Mu. Ya Allah, jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cinta kepada diriku sendiri, keluargaku, dan melebihi daripada air yang sejuk)” (HR Turmudzi)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Perbanyaklah kalian mengucapkan: Yaa dzal jalaali wal ik-raam (Wahai Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia)” (HR Turmudzi)
Hadits ini juga diriwayatkan oleh An-Nasa’i dari Rabi’ah bin Amir Ash Shahabiy.

Dari Abu Umamah ra. ia berkata: Rasulullah saw. berdoa dengan doa yang panjang dimana kami tidak dapat menghafalkan sedikitpun, kemudian kami berkata: “Wahai Rasulallah, engkau berdoa dengan doa yang sangat panjang sehingga kami tidak dapat menghafalnya sedikitpun.” Beliau bersabda: “Maukah kamu sekalian aku tunjukkan tentang doa yang mencakup itu semua? Yaitu ucapan: AllaaHumma inni as-aluka min khairi maa sa-alaka minHu Nabiyyuka Muhammadun. Wa a-‘uudzubika min syarri masta-‘aadzaka minHu Nabiyyuka Muhammadun, wa antal musta-‘aanu wa ‘alaikal balaaghu, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaaHi (Ya Allah, sesugguhnya saya memohon kepada-Mu sebaik-baik apa yang dimohon oleh Nabi-Mu Muhammad saw. dan saya berlindung diri kepada-Mu dari sejelek-jelek apa yang Nabi-Mu Muhammad saw. mohon perlindungan dan hanya kepada-Mulah pantas disampaikan segala keluhan. Tiada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah.” (HR Turmudzi)

Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Di antara doa-doa Rasulullah saw. adalah: AllaaHumma innii as-aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa-imi maghfiratika, was salaamata min kulli itsmin, wal ghaniimata min kulli birrin, wal fauza biljannati minan naari (Ya Allah, sesungguhnya saya memohon kepada-Mu atas terpenuhinya rahmat-Mu, kepastian ampunan-Mu, selamat dari segala dosa, memperoleh segala kebaikan, serta beruntung mendapatkan surga dan selamat dari api neraka).” (HR Turmudzi)

Keutamaan Mendoakan Orang Lain


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah ampun kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami.” (al-Hasyr: 10)

Firman Allah: “Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi [dosa] orang-orang Mukmin, laki-laki dan perempuan.” (Muhammad: 19)

Firman Allah: “Dengan mensitir doa Nabi Ibrahim: Yaa Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab [hari kiamat].” (Ibrahim: 41)

Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Tiada seorang muslim yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan saudaranya, kecuali malaikat berkata: “Dan untukmu pula seperti itu.” (HR Muslim)

Dari Abu Darda’ ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Doa seorang muslim kepada saudaranya dengan tidak diketahui saudaranya itu mustajab [dikabulkan], pada seorang muslim itu ada malaikat yang diberi tugas supaya tiap ia mendoakan baik kepada saudaranya, maka malaikat yang diberi tugas itu mengucapkan: “Semoga Allah berkenan mengabulkan, dan buat kamu juga seperti itu.” (HR Muslim)