Sabtu, 09 November 2013

Zuhud (1)


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits Bukhari-Muslim

Allah berfirman: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti menguasasinya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berfikir.” (Yunus: 24)

“dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, Maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.” (al-Kahfi: 45-46)

“ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (al-Hadid: 20)

“dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imraan: 14)

“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.” (Luqman: 33)

“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,” (at-Takaatsur: 1-5)

“dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (al-Ankabut: 64)

Dari Amr bin ‘Auf al-Anshariy ra. ia berkata: Rasulullah saw. mengutus Abu ‘Ubaidah al-Jarrah ra. ke Bahrain, guna mengambil upeti (pajak). Sekembalinya dari Bahrain, ia membawa harta yang cukup banyak. Para shahabat Anshar mendengar kedatangan Abu ‘Ubaidah. Mereka shalat shubuh bersama-sama Rasulullah saw. ketika selesai shalat Rasulullah saw. menoleh dan para shahabat menatap beliau. Kemudian Rasulullah saw. tersenyum ketika melihat mereka, seraya bersabda: “Aku kira kalian sudah mendengar, bahwa Abu ‘Ubaidah telah datang dari Bahrain dengan membawa harta yang banyak.” Mereka berkata: “Benar wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Sambutlah berita gembira itu dan berharaplah semoga Allah memudahkan apa yang kamu inginkan. Demi Allah, tidaklah kemiskinan yang aku khawatirkan atas kamu, tetapi aku khawatir kalau-kalau kekayaan dunia ini dihamparkan, sebagaimana yang pernah dihamparkan atas orang-orang sebelum kalian, lalu akan berlomba-lomba pada kekayaan, sebagaimana mereka dan kemudian kekayaan itu akan membinasakan kalian, sebagaimana mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. duduk di atas mimbar dan kami duduk di sekitarnya, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan terhadap kalian sepeninggalanku, adalah terbukanya kemewahan dan keindahan dunia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. Ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya dunia ini indah dan mempesonakan, dan sesungguhnya Allah Ta’ala menyerahkannya kepada kalian. Kemudin Allah akan melihat bagaimana kalian berbuat atas dunia ini. Maka berhati-hatilah dalam urusan dunia dan berhati-hatilah juga terhadap wanita.” (HR Muslim)

Dari Anas ra. Ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Ya Allah, sebenarnya tidak ada kehidupan yang sesungguhnya kecuali kehidupan akhirat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Ada tiga hal yang mengikuti kepergian jenazah, yaitu keluarga, harta dan amalnya. Dua diantaranya akan kembali, hanya satu yang tetap menyertainya. Keluarga dan hartanya akan kembali, sedangkan yang tetap adalah amalnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Pada hari kiamat dihadirkan orang yang paling senang sewaktu di dunia. Ia termasuk calon penghuni neraka. kemudian ia dimasukkan sebentar ke dalam neraka, dan ditanya: “Wahai anak Adam, apakah kamu merasakan kesenangan, dan apakah kamu pernah merasakan kenikmatan?” ia menjawab: “Demi Allah tidak ada, wahai Tuhanku.” Lalu didatangkan juga orang yang paling menderita sewaktu hidup di dunia. Ia termasuk penghuni surga, kemudian ia dimasukkan sebentar ke dalam surga dan ditanya: “Wahai anak Adam, apakah kamu merasakan adanya kesedihan, dan apakah kamu pernah merasakan penderitaan?” ia menjawab: “Demi Allah, saya tidak pernah merasakan adanya penderitaan sedikitpun, juga tidak merasakan adanya kesedihan.” (HR Muslim)
(bersambung ke bagian 2)

Zuhud (2)


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits Bukhari-Muslim

Dari al-Mustaurid Syaddad ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Perbandingan antara dunia dengan akhirat, seperti seseorang di antara kalian yang memasukkan jari-jarinya ke dalam lautan, maka perhatikanlah apa yang dapat ia peroleh?” (HR Muslim)

Dari Jabir ra. ia berkata: Rasulullah saw. berjalan-jalan di pasar dikelilingi para shahabat, kemudian beliau melewati bangkai seekor anak kambing yang telinganya kecil dan beliau mengangkat telinganya, seraya bertanya: “Siapakah di antara kalian yang suka membeli bangkai ini dengan harga satu dirham?” mereka menjawab: “Maka semua itu tidak ada yang menyukainya, buat apa bangkai itu?” Beliau bertanya lagi: “Apakah kalian suka apabila bangkai ini diberikan kepada kalian?” Mereka menjawab: “Demi Allah andaikan binatang ini masih hidup, itu pun cacat apalagi ia sudah menjadi bangkai.” Beliau lalu bersabda: “Demi Allah, dunia itu lebih hina dalam pandangan Allah, melebihi hinanya bangkai ini menurut pandangan kalian.” (HR Muslim)

Dari Abu Dzar ra. ia berkata: Saya berjalan bersama-sama Nabi saw. melewati suatu perkampungan di Madinah, sampai di bukit Uhud, beliau bersabda: “Wahai Abu Dzar.” Saya menjawab: “Ya, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Sungguh aku tidak suka andaikan aku punya emas sebesar bukit Uhud ini aku miliki sampai tiga hari dan masih tersisa di tempatku satu dinar, kecuali sesuatu yang aku persiapkan untuk membayar hutang. Aku baru senang jika mempunyai emas sebesar bukit Uhud, lalu aku bagi-bagikan kepada sesama hamba Allah, sedangkan yang ini untuk tetangga sebelah kanan, yang itu untuk tetangga sebelah kiri, dan yang lain untuk tetangga di belakang.” Kemudian beliau melanjutkan perjalanan dan bersabda: “Sesungguhnya orang yang hartanya banyak adalah orang yang paling sedikit pahalanya di hari kiamat kecuali orang yang berkata: “Ini untuk tetangga sebelah kanan, yang itu untuk tetangga sebelah kiri, dan yang lain untuk tetangga di belakang.” Tetapi sangat sedikit orang yang demikian itu.” Kemudian beliau berpesan kepada saya: “Di sini sajalah kamu dan jangan pergi kemana-mana sampai aku datang kembali.” Beliau meninggalkan saya dalam gelapnya malam, sehingga tidak terlihat lagi. Tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras, sehingga aku khawatir jika ada seseorang yang mengganggu Nabi saw. maka saya berniat untuk mencari suara itu, tetapi saya teringat pesan beliau: “Janganlah kamu pergi sampai aku kembali.” Oleh karena itu saya tidak jadi pergi sampai beliau datang, dan saya berkata: “Wahai Rasulallah, tadi aku dengar suara yang membuat aku khawatir terhadap dirimu.” Kemudian kuceritakan kekhawatiran itu kepada Nabi. Beliau bertanya: “Kamu tadi mendengar suara itu?” Saya menjawab: “Ya.” Beliau bersabda: “Itu adalah suara Jibril, ia datang kepadaku dan berkata: “Siapa saja dari umatmu yang meninggal dunia sedangkan ia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatupun maka ia masuk surga.” Saya bertanya: “Walaupun ia berbuat zina dan mencuri?” Beliau menjawab: “Walaupun ia berbuat zina dan mencuri.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Andaikan aku mempunyai emas sebesar bukit Uhud, aku pasti lebih senang kalau emas itu tidak menginap di tempatku sampai tiga malam dan masih tersisa di tempatku, kecuali sesuatu yang aku persiapkan untuk membayar hutang.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Perhatikanlah orang yang berada di bawahmu dan jangan kamu memperhatikan orang yang berada di atasmu, karena yang demikian itu lebih pantas, agar kamu semua tidak menganggap remeh nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepadamu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Celakalah hamba dinar, celakalah hamba dirham, celakalah pakaian dan celakalah hamba perut. Apabila telah terpenuhi ia merasa senang dan apabila tidak terpenuhi ia merasa tidak senang.” (HR Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Sungguh saya melihat tujuh puluh ahli suffah. Tidak seorangpun di antara mereka yang memiliki kain selimut, hanya sarung atau kain panjang yang biasa diikatkan pada leher mereka. Di antara mereka ada yang mempunyai kain sekedar bisa untuk menutupi sampai kedua betisnya, dan ada pula yang sekedar untuk menutup sampai kedua mata kakinya, sehingga ia menarik-narik dengan tangannya, khawatir kalau auratnya terbuka.” (HR Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw. memegang kedua bahuku, seraya bersabda: “Kamu berada di dunia ini, bagaikan orang asing atau orang yang merantau.” Ibnu Umar ra. berkata: “Apabila kamu berada di waktu sore, maka jangan menunggu waktu pagi. Dan apabila kamu berada di pagi hari, maka janganlah menunggu waktu sore. Gunakan waktu sehatmu untuk menghadapi waktu sakitmu, dan gunakanlah waktu hidupmu untuk menghadapi matimu.” (HR Bukhari)

Dari Abul Abbas Sahl bin Sa’ad as-Sa’idiy ra. ia berkata: Ada seseorang mendatangi Nabi saw. dan bertanya: “Wahai Rasulallah, tunjukkanlah kepada saya suatu amalan, apabila saya mengerjakannya, maka saya akan dicintai Allah dan dicintai manusia.” Beliau menjawab: “Janganlah kamu rakus terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu dan janganlah kamu rakus terhadap hak orang lain, niscaya orang-orang akan mencintaimu.” (HR Ibnu Majah)

Dari An-Nu’man bin Basyir ra. ia berkata: “Ketika Umar bin al-Khaththab melihat bahwa orang-orang sangat mementingkan urusan dunia, ia berkata: “Sungguh saya melihat Rasulullah saw. kadang-kadang sehari penuh tidak mendapatkan makanan walaupun hanya kurma yang paling buruk untuk mengisi perutnya.” (HR Muslim)

Dari ‘Aisyah ra. ia berkata: “Pada waktu Rasulullah saw. wafat, di rumah saya tidak ada sesuatu yang bisa dimakan, kecuali sedikit tepung gandum yang terletak di atas rak, itupun sisa dari yang telah saya makan, sehingga setelah lama saya takar-takar, maka habislah tepung itu.” (HR Bukhari dan Muslim)
(bersambung ke bagian 3)

Zuhud (3)


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits Bukhari-Muslim

Dari Amr bin al-Harits, saudara Juwairiyah binti al-Harits (Ummul Mukminin) ra. ia berkata: “Ketika Rasulullah saw. wafat, beliau tidak meninggalkan dirham, dinar, budak laki-laki maupun budak perempuan dan tidak pula meninggalkan apapun, kecuali keledai putih yang biasa beliau kendarai, serta pedang dan sebidang tanah yang disedekahkan untuk ibnu sabil.” (HR Bukhari)

Dari Khabbab bin al-Aratt ra. ia berkata: Kami hijrah bersama Rasulullah saw. hanya mengharap ridla Allah Ta’ala, maka pahala kami tetap terjamin oleh-Nya. Tetapi banyak di antara kami yang meninggal dunia sebelum menikmati hasil perjuangannya sedikitpun, di antaranya Mush’ab bin ‘Umair ra. yang terbunuh pada perang Uhud. Ia hanya meninggalkan sebuah kain wol yang sangat kasar. Apabila kami menutup kepalanya dengan kain itu, maka terbukalah kedua kakinya. Dan apabila kami menutup kedua kakinya, maka terbukalah kepalanya. Kemudian Rasulullah saw. menyuruh kami untuk menutup kepala dan kakinya ditutup dengan rumput. Dan di antara kami ada yang sempat memetik hasil perjuangannya dan ia dapat menikmatinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Ingatlah, sesungguhnya dunia ini terkutuk. Apapun yang ada di dalamnya terkutuk, kecuali mengingat Allah Ta’ala (dzikir) dan yang semisalnya, serta orang alim dan orang yang mempelajari.” (HR Tirmidzi)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian menumpuk-numpuk harta, karena akan mengakibatkan kalian sangat mencintai dunia.” (HR Tirmidzi)

Dari Abdullah bin Amr al-‘Ash ra. ia berkata: “Pada waktu Rasulullah saw. berjalan-jalan dan melewati kami, dan kami sedang memperbaiki rumah, kemudian beliau bertanya: “Apakah yang sedang kamu kerjakan?” Kami menjawab: “Kami sedang memperbaiki rumah yang hampir roboh ini.” Beliau bersabda: “Saya kira ajal kita akan lebih cepat dari itu.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Dari Ka’ab bin ‘Iyadh ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya masing-masing umat itu mempunyai cobaan, dan cobaan umatku adalah harta kekayaan.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Amr (Abu Abdullah, atau Abu Laila Utsman bin Affan) ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Anak Adam tidak mempunyai hak kecuali sebagai berikut: rumah untuk tempat tinggal, pakaian untuk menutup auratnya, serta roti kering dan air.” (HR Tirmidzi)

Dari Abdullah bin asy-Syikhkhir ra. ia berkata: Saya mendatangi Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang membaca: alHaakumut takaatsur. Kemudian beliau bersabda: “Anak Adam itu akan berkata: ‘Ini adalah harta bendaku, ini adalah harta bendaku.’ Wahai anak Adam, tidak ada harta kekayaan yang kamu miliki, kecuali apa yang kamu makan kemudian habis, atau apa yang kamu pakai kemudian rusak, atau apa yang kamu sedekahkan kemudian menjadi simpanan bagimu.” (HR Muslim)

Dari Abdullah bin Mughaffal ra. ia berkata: Ada seseorang berkata kepada Nabi saw.: “Wahai Rasulullah, demi Allah saya mencintai engkau.” Beliau bersabda: “Pikirkan benar-benar apa yang kamu katakan itu.” Ia berkata: “Demi Allah, sungguh saya mencintai engkau.” Ia mengulanginya tiga kali. Kemudian beliau bersabda: “Apabila kamu mencintaiku, bersiap-siaplah menghadapi kemiskinan dengan mengencangkan pinggang. Sesungguhnya kemiskinan itu lebih cepat datangnya, bagi orang yang mencintaiku melebihi cepatnya banjir yang mengalir ke jurang.” (HR Tirmidzi)

Dari Ka’ab bin Malik ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Rakusnya seseorang atas harta dan kedudukan terhadap agamanya, lebih berbahaya daripada rakusnya dua serigala lapar yang dilepas di padang gembala.” (HR Turmudzi)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. tidur di atas tikar. Ketika beliau bangun, tampak bekas tikar itu di pinggangnya. Kemudian kami mengajukan usul: “Wahai Rasulallah, bagaimana jika kami ambilkan kasur untukmu?” Beliau bersabda: “Apalah artinya dunia ini buat diriku. Sedangkan aku di dunia ini bagaikan orang yang bepergian dan berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Orang-orang miskin akan masuk surga lima ratus tahun lebih dahulu daripada orang-orang kaya.” (HR Tirmidzi)

Dari Ibnu ‘Abbas dan Imran bin Hushain ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Aku menengok ke surga dan aku melihat, penghuninya kebanyakan orang miskin, kemudian aku menengok ke neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah perempuan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Usamah bin Zaid ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Aku berdiri di pintu surga, dan orang yang memasukinya kebanyakan orang-orang miskin. Sedangkan orang-orang kaya masih ditahan, hanya saja mereka yang termasuk penghuni neraka, telah diperintahkan untuk masuk neraka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Kalimat paling benar yang diucapkan oleh penyair, adalah kalimat (yang diucapkan) Labid, yang berbunyi: “Alaa kullu syai-in maa khalallaaHa baathilun [ingatlah, apa saja yang selain Allah adalah binasa].” (HR Bukhari dan Muslim).