Senin, 21 Oktober 2013

Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar (1)

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadit-hadits tentang Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Allah berfirman: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan merekalah termasuk orang-orang yang beruntung.” (Ali Imraan: 105)

Allah berfirman: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar.” (Ali Imraan: 110)

Allah berfirman: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” (al-A’raaf: 199)

Allah berfirman: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar.” (at-Taubah: 71)

Allah berfirman: “Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan Munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya Amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.” (al-Maaidah: 78-79)

Allah berfirman: “Dan katakanlah: Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu, maka siapa saja yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan siapa saja yang ingin (kafir) biarlah ia kafir.” (al-Kahfi: 29)

Allah berfirman: “Maka sampaikanlah secara terang-terangan segala sesuatu yang diperintahkan (kepadamu).” (al-Hijr: 94)

Allah berfirman: “Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.” (al-A’raaf: 165)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja di antara kalian melihat kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya, apabila ia tidak mampu, maka rubahlah dengan lisannya, bila ia tidak mampu rubahlah dengan hatinya, dan itu adalah paling lemahnya iman.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Nabi-nabi yang diutus sebelumku pasti didampingi shahabat-shahabat yang setia. Mereka mengikuti sunnahnya dan mengerjakan apa yang diperintahkan. Sesudah mereka, muncullah orang-orang yang suka berbicaya dan tidak suka beramal, mereka mengerjakan sesuatu yang tidak diperintahkan. Siapa saja yang memerangi mereka dengan tangannya (kekuasaannya), maka ia adalah orang yang beriman, siapa saja yang memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah orang yang beriman. Dan siapa saja yang memerangi mereka dengan hatinya, maka ia juga orang yang beriman. Selain dari itu, maka tidak ada lagi iman walaupun sebesar biji sawi.” (HR Muslim)

Dari Abul Walid ‘Ubadah bin Shamit ra. ia berkata: Kami berbaiat kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendengar dan taat, baik dalam kesusahan maupun dalam kesenangan, baik pada yang disenangi maupun yang dibenci. Bahkan terhadap perebutan kekuasaan atas kami, dan kami berbaiat pula untuk tidak menentang pemerintahan dari yang berhak kecuali terbukti adanya pelanggaran yang jelas sesuai adanya dalil-dalil yang datangnya dari Allah Ta’ala, serta kami berbaiat untuk selalu berkata benar dimana saja kami berada, kami tidak takut terhadap celaan siapapun dalam membela (agama) Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Nu’man bin Basyir ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Perumpamaan orang yang selalu melaksanakan hukum-hukum Allah dan orang yang terjerumus di dalamnya, bagaikan orang yang membagi tempat di dalam kapal. Sebagian mendapat bagian di atas dan sebagian di bawah. Ketika orang-orang yang di bawah membutuhkan air, mereka harus naik ke atas, tentu akan mengganggu orang yang di atas. Sehingga (yang di bawah) berkata: “Kami akan melubangi kapal ini agar tidak mengganggu orang-orang yang berada di atas.” Jika yang di atas membiarkan hal itu, niscaya semuanya akan binasa, tetapi jika yang di atas menyadari dan mencegah mereka yang di bawah, maka semua akan selamat.” (HR Bukhari)

Dari Ummul Mukminin Salamah Hindun binti Abu Umayyah Hudzaifah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya akan diangkat untuk kalian beberapa penguasa, dan kalian akan mengetahui kemungkarannya. Maka siapa saja yang benci bebaslah dia, dan siapa saja yang mengingkarinya maka selamatlah dia, tetapi orang yang senang dan mengikutinya maka tersesatlah dia.” Para shahabat bertanya: “Apakah tidak sebaiknya kita memerangi mereka?” Beliau menjawab: “Jangan, selama mereka masih mengerjakan shalat bersamamu.” (HR Muslim)

Dari Ummul Mukminin Ummul Hakam Zainab binti Jahsy ra, ia berkata: Nabi saw. masuk ke rumah dengan perasaan cemas seraya bersabda: “Tidak ada tuhan selain Allah, hendaknya bangsa Arab selalu waspada terhadap bencana yang hampir menimpanya, dimana saat itu telah terbuka tirai Ya’juj dan Ma’juj sebesar ibu jari. Saya bertanya: “Wahai Rasulallah, apakah kami akan binasa sedangkan di tengah-tengah kami banyak orang-orang yang berbuat kebajikan?” Beliau menjawab: “Ya, apabila kejahatan merajalela.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Jauhilah duduk-duduk di tepi jalan.” Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulallah, kami tidak bisa meninggalkan tempat-tempat itu, karena di tempat itulah kami membicarakan sesuatu.” Rasulullah bersabda: “Apabila kalian merasa tidak bisa meninggalkan duduk-duduk di sana maka penuhilah hak jalan itu.” Para shahabat bertanya: “Apakah hak jalan itu, wahai Rasulallah?” Beliau menjawab: “Memejamkan mata, tidak mengganggu, menjawab salam, amar ma’ruf dan nahi munkar.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar