Senin, 28 Oktober 2013

Haram Meratapi Mayat


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; Hadits

Dari Umar bin Khaththab ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Orang mati itu disiksa dalam kuburnya, karena apa yang diratapkan atasnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tidaklah termasuk golongan kami, orang yang memukul-mukul pipinya dan mencabik-cabik bajunya ketika (tertimpa musibah) serta berseru dengan seruan jahiliyah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Burdah, ia berkata: Abu Musa al-Asy’ariy sakit, lalu pingsan, sedangkan kepalanya di bilik seorang perempuan dari keluarganya. Lalu datanglah istrinya sambil menjerit-jerit, tatapi Abu Musa tidak mampu menyadarkannya. Ketika Abu Musa sudah benar-benar sadar diri, ia berkata: “Saya berlepas dari orang yang Rasulullah saw. berlepas diri darinya. Sungguh, Rasulullah saw. berlepas diri dari perempuan yang meratap-ratap, perempuan yang mencukur rambutnya ketika datang musibah dan orang yang mencabik-cabik pakaiannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Al-Mughirah bin Syu’aib ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa diratapi, sesungguhnya ia bakal disiksa dengan apa yang diratapkan kepadanya, nanti pada hari kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ummu ‘Athiyyah Nusaibah ra. ia berkata: “Rasulullah saw. mengambil janji kami pada waktu baiat (memeluk agama Islam), untuk tidak meratap-ratap.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari an-Nu’man ra. ia berkata: Suatu ketika Abdullah bin Rawahah ra pingsan, lalu mulailah saudara perempuannya menangis dan meratap. “Aduh gunung, aduh begini, aduh begitu, pendeknya macam-macam ratapan (model jahiliyyah).” Maka berkatalah Abdullah bin Rawahah ketika sadar: “Tidaklah kau mengatakan sesuatu, kecuali dikatakan kepadaku: Apakah betul begitu?” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: “Ketika Sa’ad bin Ubadah sakit, Rasulullah saw. bersama Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash dan Abdullah bin Mas’ud menjenguknya. Ketika beliau masuk ke tempat Sa’ad bin Ubadah didapatinya ia sedang pingsan, kemudian beliau bertanya: “Apakah ia sudah meninggal?” Orang-orang yang berada di sekitarnya menjawab: “Belum wahai Rasulallah.” Kemudian Rasulullah sa. Menangis dan mereka pun ikut menangis. Kemudian beliau bersabda: “Apakah kamu belum pernah mendengar? Sesungguhnya Allah tidak menyiksa karena air mata dan tidak pula karena sedih hati.” Beliau menunjuk ke lisannya. (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Malik al-Asy’ariy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan yang meratap-ratap, apabila tidak bertobat sebelum kematiannya, maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat sedangkan padanya ada baju kurung dari pelangkin (aspal) dan baju dari besi kudis.” (HR Muslim)

Dari Usaid bin Abu Usaid al-Tabi’iy menceritakan tentang seseorang yang telah berbaiat, dimana ia berkata: “Di antara pesan Rasulullah saw. kepada kami tentang kebaikan yang harus kami lakukan, yaitu kami tidak boleh melanggar kebaikan, kami tidak boleh mencakar-cakar muka, kami tidak boleh menjerit-jerit dengan mengucapkan perkataan yang tidak baik, kami tidak boleh menyobek-nyobek baju dan kami tidak boleh melepas rambut sedemikian rupa.” (HR Abu Dawud)

Dari Abu Musa ra. bahwasannya Rasulullah saw. berabda: “Seseorang yang meninggal dunia kemudian ada orang-orang yang menangisinya dan berkata: ‘Wahai pelindungku, wahai tuanku, atau lain sebagainya, maka diserahkanlah ia kepada dua malaikat yang mendorong-dorongnya sambil berkata: ‘Apakah benar kamu seperti apa yang dikatakan orang itu?’” (HR Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Ada dua hal di dalam diri manusia yang bisa mengakibatkan kufur, yaitu menghina nasab dan meratapi orang yang meninggal dunia.” (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar