Senin, 28 Oktober 2013

Ikhlash (Akhlak Islam)


I. Definisi Ikhlash

1. Menurut bahasa: murni dan bersih dari penyakit
2. Menurut istilah: beramal hanya karena Allah saja, dan bukan karena yang lain, serta membersihkannya dari penyakit-penyakit hati yang merusaknya.

II. Urgensi Ikhlash

1. Merupakan kerja hati yang paling penting. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian dan tidak juga pada harta kalian, akan tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim).
Ibnul Qayyim berkata: “Kerja hati adalah utama dan kerja badan adalah mengikat dan penyempurna, niat itu bagaikan ruh dan amal bagaikan jasad.
2. Ikhlash merupakan salah satu syarat diterimanya amal. Allah berfirman: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.(QS. 67: 2). Al-Fudloil bin ‘Iyadl berkata: “Yang dimaksud dengan ‘yang lebih baik amalnya’ adalah yang paling ikhlash dan paling benar.”
3. Ikhlash memperbesar amal yang kecil dan riya’ mengecilkan amal yang besar. Allah berfirman: “Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS 25:23). Imam Ibnul Qayyim berkata: “Yang dimaksud ayat di atas adalah: Amal yang tidak sesuai dengan sunnah atau amal yang dilakukan bukan karena Allah.” Ibnu ‘Abdullah bin al-Mubarak berkata: “Banyak amal yang kecil menjadi besar karena niat, dan banyak amal yang besar menjadi kecil karena niat.”
4. Ikhlash merupakan benteng bagi seorang Mu’min dari godaan syaitan. Allah berfirman: “..kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlish di antara mereka” (QS. 15: 40). Al-Ma’ruf al-Karkhi berkata: “Wahai jiwaku berlaku ikhlashlah engkau akan terbebas dari masalah.
5. Ulama-ulama salaf menaruh perhatian besar dalam masalah ini. Umar bin al-Khaththab ketika menulis surat kepada Abu Musa al-Asyari berkata: “Siapa yang niatnya telah ikhlash, Allah akan menjadi pelindungnya dari yang lain.”

Buah-buah Ikhlash

1. Diterimanya amal. Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang murni untuk-Nya dan dalam rangka mencari ridla-Nya. (HR Nasa-i). Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat, dan segala sesuatu itu tergantung daengan apa yang diniatkan, barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrah itu untuk Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau wanita yang hendak dinikahi, maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diinginkan.” (HR. Bukhari)
2. Mendapat pertolongan dan dukungan. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya Allah akan menolong umat ini dengan umat yang lemah di antara mereka. Yaitu dengan doa mereka, shalat mereka dan keikhlashan mereka. (HR. An-Nasa-i)
3. Hati bersih dari kebencian, sakit hati dan khianat. Dalam haji wada’ Rasulullah bersabda: “Ada tiga hal yang tidak menyebabkan kebencian pada qalbu seorang Mu’min; beramal dengan ikhlash karena Allah, saling memberi nasehat bagi pemimpin, dan komitmen dalam jamaah, sebab doa mereka selalu menyertai mereka dari belakang.” (HR. Tirmidzi). Maksudnya adalah bahwa kebencian tidak akan masuk ke dalam qalbu mereka yang menyebabkan hilangnya kebenaran.
4. Diampuni dosa-dosanya.
5. Mengubah amalan mubah menjadi sunnah. Rasulullah bersabda: “Dalam melakukan hubungan suami istri merupakan shadaqah.” (HR.Muslim)
6. Mendapat jalan keluar dari kesulitan dan dikabulkannya doa. Seperti kisah tiga orang yang terperangkap dalam goa.
7. Menghilangkan keraguan dan bisikan setan. Allah berfirman: “Iblis berkata: ‘Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka’”. (QS 15: 39-40)
8. Mendapatkan pahala walaupun tidak mampu beramal. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya banyak orang yang tinggal di Madinah, kita tidak menempuh lembah atau menuruni jurang kecuali mereka ikut mendapat pahala, mereka terhalang udzur.” (HR. Bukhari)

Sifat-sifat Orang Ikhlash

1. Hanya mengharap ridla Allah. Seorang badui datang kepada Rasulullah dan berkata: “Wahai Rasulullah, seorang berperang karena fanatisme, atau karena keberanian, atau untuk menunjukkan kehebatan, mana yang termasuk sabilillah? Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang berjuang untuk meninggikan kalimat Allah, dialah yang termasuk sabilillah.” (HR. Bukhari-Muslim)
2. Beramal dengan sembunyi-sembunyi lebih ia sukai daripada di depan umum. Allah berfirman: “Dan orang-orang yang sabar Karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezki yang kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),” (QS. 13:22).
Dalam ayat lain Allah berfirman: “Jika kamu menampakkan sedekah(mu) Maka itu adalah baik sekali. dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, Maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 2: 271).
Rasulullah bersabda: “Seseorang yang bershodaqah kemudian disembunyikan, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.”
3. Batin mereka lebih hidup dari lahiriahnya. Rasulullah bersabda: “Sungguh akan ada kaum dari umatku, datang di hari kiamat dengan membawa kebajikan sebesar gunung tihamah, berwarna putih, kemudian Allah menjadikan amal tersebut seperti fatamorgana.” Para shahabat berkata: “Jelaskanlah kepada kami wahai Rasulallah.” Rasulullah bersabda: “Mereka adalah saudara kalian, dan dari bangsa kalian, mereka melakukan qiyamul lail seperti kalian, akan tetapi mereka adalah kaum yang apabila mendapatkan kesempatan melanggar aturan Allah, mereka melanggarnya.
4. Mereka takut amal mereka tidak diterima. Allah berfirman: “Dan orang-orang yang memberikan apa yang Telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” (QS. 23: 60). Rasulullah bersabda: “Orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah, dan mereka takut amal mereka tidak diterima, mereka itulah orang-orang yang bersegera dalam kebaikan.” (HR. Tirmidzi)

Jalan Menuju Ikhlash

1. Mengenal Allah SWT. Lengkap dengan asma dan sifat-Nya
2. Kembali kepada Allah dengan memperbanyak doa
3. Mengenal dampak riya’
4. Mengenal buah/ hasil dari perbuatan ikhlash
5. Menyembunyikan dan merahasiakan ibadah
6. Berteman dengan orang-orang yang ikhlash dan hamba-hamba Allah yang shalih
7. Zuhud terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain
8. Mempelajari biografi para ulama yang salaf shalih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar