Jumat, 25 Oktober 2013

Iman (Akhlak Islam) (1)


Definisi Iman:

Menurut bahasa: Iman adalah kebalikan dari kufur
Menurut syara’: membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan.
Urgensi dan Kedudukan Iman

Iman merupakan landasan diterimanya amal. Allah berfirman: “dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan[1062], lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” (QS 25:23)

Amal yang paling utama dan paling bersih disisi Allah. Diriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata: “Wahai Rasulallah, amal apa yang paling utama?” Rasulullah bersabda: “Iman kepada Allah dan jihad di jalan-Nya (HR Bukhari)
Allah memerintahkan kita untuk beriman dan Allah menjadikan Iman sebagai jalan menuju hidayah dan sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah berfirman: “Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang Ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk” (QS 7: 158)

Disebutkan di dalam al-Qur’an sebanyak 840 kali
Penyadar bagi orang Mukmin yang ketika bermaksiat dan pengingat untuk bertaubat. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, Maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS 7: 201)

Iman membantu beramal shaleh. Sesuai dengan kadar keimanan di hati seseorang, demikian pula kadar responnya terhadap ketaatan, dalam bersegera menjalankan kebaikan, dan bersabar dalam menghadapi kesulitan.

Iman merupakan dasar kepribadian, keistimewaan dan kekuatan seorang Mukmin. Allah berfirman: “Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: “Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS 49: 17) dalam ayat lain Allah berfirman: “… tetapi Allah menjadikan kamu ‘cinta’ kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. mereka Itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus,” (QS 49: 7)
Kedudukan seorang beriman di sisi Allah

1. Mendapat kebersamaan Allah. Kebersamaan Allah itu ada dua macam, yakni kebersamaan umum dan kebersamaan khusus. Allah berfirman: “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Mahamelihat apa yang kamu kerjakan.” (QS 57: 4). Dan firman Allah: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita.” (QS 9: 40)

Mendapat pembelaan, pertolongan dan perlindungan Allah. Allah berfirman: “38. Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” (QS 22: 38). Dalam ayaat lain Allah berfirman: “Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (30: 47)

Allah memerintahkan untuk menghormati dan berlaku lembut terhadap orang yang beriman. Allah berfirman: “Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.” (QS 15: 88). Dalam ayat lain Allah berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”

Allah melarang keras untuk menyakiti dan menghinakan orang yang beriman. Allah berfirman: “..dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS 33: 58). Rasulullah bersabda: “Barang siapa menyakiti kekasihku, maka sesungguhnya aku telah mengizinkan peperangan terhadapnya.” (HR Bukhari)

Ada perintah untuk bersahabat dengan orang Mukmin. Rasulullah bersabda: “Hendaklah jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa, dan jangan berteman kecuali pada orang beriman.” (HR Ahmad)
Buah-buah Iman

Mendapat perlindungan dan penjagaan yang khusus dari Allah. Allah berfirman: “Allah pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS 2: 257)

Mendapat keberuntungan berupa ridla Allah. Allah berfirman: “Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga ‘Adn. dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS 9: 72)

Kehidupan yang baik di dunia dan di akhirat. Allah berfirman: “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 16: 97)

Allah dan orang Mukmin mencintai orang-orang yang beriman. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam (hati) mereka rasa kasih sayang.” (QS 19: 96)

Allah mengangkat derajat orang beriman. Allah berfirman: “…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS 58: 11)
Bias mengambil manfaat dari nasehat. Allah berfirman: “dan tetaplah memberi peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” (QS 51: 55)

Menghilangkan keraguan yang membahayakan agama. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (QS 49: 15)

Tenang ketika takut, memiliki kekuatan, keberanian dan keteguhan. Allah berfirman: “(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: “Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka”, Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: “Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”. (QS 3: 173)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar