Jumat, 25 Oktober 2013

Iman (Akhlak Islam) (2)


Dampak Iman
Melaksanakan syariat. Dampak iman yang paling utama bagi seorang mukmin adalah komitmen dan konsisten mereka terhadap syariat Allah. Mereka senantiasa kelihatan menegakkan hukum-hukum Allah, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Allah berfirman: “Sesungguhnya jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. “Kami mendengar, dan Kami patuh”. dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, Maka mereka adalah orang- orang yang mendapat kemenangan.” (QS 24: 51-52) contoh nyata adalah pada masa shahabat ketika khamr diharamkan dan hijab diperintahkan.
Menjauhi syirik

Mencintai karena Allah. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak beriman seorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya.” (HR Bukhari)

Berjihad di jalan Allah. Iman yang sesungguhnya akan mendorong seorang mukmin untuk membela agamanya dengan apa saja yang dia miliki. Allah berfirman: “tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada mencintai diri rasul. yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik,” (QS 9: 120)

Sikap wala’ dan bara’ kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah berfirman: “Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” (QS 5: 55)
Memiliki akhlak yang baik. Rasulullah bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang baik akhlaknya.” ()
Faktor-faktor Penguat dan Penambah Iman

Menjalankan kewajiban dan komitmen terhadapnya. Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi: “Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai melebihi yang Aku fardlukan kepadanya.” (HR Bukhari)

Berdzikir. Allah berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.” (QS 8: 2). Rasulullah bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir kepada Allah adalah seperti orang yang hidup dan orang yang mati.” (HR Bukhari-Muslim)

Berteman dengan orang-orang yang baik. Allah berfirman: “dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS 18: 28)

Mengingat kematian. Rasulullah ditanya: “Siapakah orang yang paling cerdik?” Rasulullah menjawab: “Yaitu yang paling banyak mengingat dan mempersiapkan diri untuk mati. Mereka itu adalah orang-orang yang cerdik, mereka mendapatkan kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.” (HR Tabrani)
Mengenal asma-ul husna. Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barang siapa yang menghitungnya dia akan masuk surga.” (HR Bukhari)

Pertemuan-pertemuan imani di antara sesama. Rasulullah saw. bersabda: “Tiada suatu kaum yang duduk di majelis dengan berdzikir kepada Allah, kecuali malaikat akan mengelilingi mereka. Dipenuhi dengan rahmat, ketenangan akan diturunkan kepada mereka dan Allah menyebut mereka kepada hamba-hamba yang bersama-Nya.” (HR Muslim)

Melakukan tafakkur. Allah berfirman: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS 3: 190-191)
Berdoa. Rasulullah bersabda: “Yaa Allah, hiasilah kami dengan perhiasan iman, dan jadikanlah kami penunjuk jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk.” (HR Ahmad, Nasa-i dan Hakim)

Sebab-sebab lemahnya iman
Menganggap remeh akan dosa-dosa kecil. Rasulullah saw. bersabda: “Waspadalah kalian akan dosa-dosa kecil, sesungguhnya perumpamaan dosa kecil adalah bagaikan suatu kaum yang menuruni lembah sambil membawa sebatang kayu. Setiap orang membawa sebatang kayu, sehingga mereka bisa memasak roti mereka. Demikian juga apabila dosa kecil tersebut terus dilakukan, dia akan membinasakan pelakunya.” (HR Ahmad dan Tabrani)

Berlomba dalam meraih dunia. Rasulullah saw. bersabda: “Demi Allah bukan kemiskinan yang aku khawatirkan bagi kalian, akan tetapi aku khawatir sekiranya Allah membukakan dunia bagi kalian sebagaimana Allah telah membukakan bagi umat sebelum kalian, kemudian kalian akan saling berebut sebagaimana mereka saling berebut. Maka dunia itu akan menghancurkan kalian sebagaimana dunia menghancurkan mereka.” (HR Bukhari-Muslim)

Lalai dari berdzikir kepada Allah
Memiliki penyakit-penyakit hati
Bergaul dengan orang-orangg yang suka mengikuti hawa nafsu
Banyak tertawa dan bercanda. Rasulullah saw. bersabda: “Banyak tertawa itu mematikan hati.” (HR Ibnu Majah dan Dailami)
Tidak menjaga shalat lima waktu di masjid
Lalai untuk melakukan muhasabah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar