Kamis, 17 Oktober 2013

Janji Allah Bagi Orang yang Beriman

Firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.” Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya.” (al-Hijr: 45-48)
Firman Allah: “Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati. (yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan”. Diedarkan kepada mereka piring-piring dari emas, dan piala-piala dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya”. Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang sebahagiannya kamu makan.” (az-Zukhruf: 68-73)
Firman Allah: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-air-mata-air; mereka memakai sutera yang Halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. dan Kami berikan kepada mereka bidadari. Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman (dari segala kekhawatiran), mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. dan Allah memelihara mereka dari azab neraka, sebagai karunia dari Tuhanmu. yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar.” (ad-Dukhaan: 51-57)
Firman Allah: “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya), laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, (yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.” (al-Muthaffifiin: 22-28)
Dari Jabi ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Ahli surga itu makan dan minum di dalam surga, tetapi mereka tidak buang air besar, tidak buang ingus dan tidak kencing, akan tetapi apa yang mereka makan di dalam surga itu menjadi sendawa seperti minyak kasturi. Mereka diilhamkan untuk bertasbih dan bertakbir sebagaimana mereka diilhamkan untuk bernafas.” (HR Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Allah Ta’ala berfirman: ‘Aku menyediakan untuk hamba-hamba-Ku yang shalih, apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah pula terbetik pada hati manusia.” Dan bacalah jika kalian kehendaki: Falaa ta’lamu nafsum maa ukhfiya laHum ming qurrati a’yun (Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka, yaitu berbagai nikmat yang menyedapkan pandangan mata).” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Kelompok pertama yang masuk surga itu menurut bentuk bulan pada bulan purnama, kemudian orang-orang di belakangnya menurut bentuk bintang yang paling gemerlap cahayanya langit. Mereka ini tidak kencing, tidak berak, tidak meludah dan tidak membuang ingus. Sisir-sisir mereka adalah emas, peluh mereka adalah minyak kasturi, perapian mereka adalah kayu gaharu yang sangat harum. Istri-istri mereka adalah bidadari-bidadari yang bening matanya. Bentuk dan besar badan mereka sama rata, menurut bentuk kakek moyang mereka Adam, enam puluh hasta di langit.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim yang lain disebutkan: “Bejana mereka di dalam surga terbuat dari emas, keringat mereka berbau minyak kasturi. Masing-masing dari mereka mempunyai dua istri yang dapat terlihat sumsum betisnya dari balik daging karena cantiknya. Di antara mereka tidak pernah terjadi pertengkaran maupun saling benci. Hati mereka seperti orang satu. Mereka senantiasa bertasbih kepada Allah baik pagi maupun sore.”
Dari Al-Mughirah bin Syu’ban ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Nabi Musa a.s. bertanya kepada Rabb: “Bagaimana serendah-rendah ahli surga itu?” Rabb menjawab: “Yaitu seseorang yang datang setelah ahli surga dimasukkan ke dalam surga, kemudian diperintahkan kepadanya: ‘Masuklah kamu ke dalam surga.’ Ia berkata: ‘Wahai Rabb, bagaimana saya harus masuk sedangkan manusia telah masuk pada masing-masing tempatnya dan telah mengambil bagiannya?’ Dikatakan kepadanya: ‘Puaskah kamu bila disediakan bagimu seluas kerajaan seorang raja di dunia?’ Ia menjawab: ‘Wahai Rabb-ku, aku puas.’ Rabb berfirman: ‘Bagimu seluas itu dan sepadan dengan itu.’ Sewaktu Rabb berfirman untuk yang kelima kalinya, ia berkata: ‘Wahai Rabb, saya puas.’ Rabb berfirman: ‘Inilah bagianmu dan sepuluh kali dari itu, serta segala apa yang diingini dan disenangi oleh nafsu dan matamu.’ Ia berkata: ‘Wahai Rabb, saya puas.’
Nabi Musa bertanya: “Wahai Rabb, bagaimana setinggi-tinggi tingkatan ahli surga itu?” Rabb berfirman: “Yaitu orang-orang yang telah Aku sediakan kehormatan mereka dengan tangan-Ku kemudian Aku tutup, sehingga tidak terlihat oleh mata, tidak terdengar oleh telinga, dan tidak terlintas di hati manusia.” (HR Muslim)
Dari Ibnu Mas’ud ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya saya mengetahui ahli neraka yang terakhir keluar dari neraka dan ahli surga yang terakhir masuk ke dalam surga. Yaitu seseorang yang keluar dari neraka dengan merangkak, kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman kepadanya: “Pergilah dan masuklah ke dalam surga.” Kemudian pergilah ia menuju surga dan ia membayangkan bahwa surga itu telah penuh.” Maka ia kembali dan berkata: “Wahai Rabb, saya mendapati surga itu telah penuh.” Allah Azza wa Jalla berfirman kepadanya: “Pergilah dan masuklah ke dalam surga. Karena bagimu seluas dunia dan sepuluh kali lipat daripada dunia.” Kemudian dia berkata: “Apakah Engkau mengejek saya atau menertawakan saya, sedangkan Engkau adalah Maha Raja?” Ibnu Mas’ud berkata: “Sungguh saya melihat Rasulullah saw. tertawa sehingga tampak gigi-gigi gerahamnya, serta beliau bersabda: “Demikian itulah serendah-rendah tingkatan ahli surga.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Musa ra. bahwasannya Nabi saw. bersabda: “Sungguh untuk orang mukmin di surga disediakan kemah yang terbuat dari satu mutiara berongga, tingginya di langit enam puluh mil. Bila keluarga orang mukmin itu berada di dalam kemah tersebut, lalu ia mengitari mereka, maka satu sama lain tidak dapat melihat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dari Sa’id al-Khudriy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pohon, yang mana apabila seorang berkendaraan kuda yang sangat cepat larinya mengelilingi pohon itu selama seratus tahun, niscaya ia tidak dapat mengelilinginya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih-nya juga meriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Nabi saw. bersabda: “Orang yang berkendaraan berjalan di bawah naungan selama seratus tahun tidak dapat mengelilinginya.”
Dari Abu Sa’id al Khudriy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “ Sesungguhnya ahli surga itu dapat melihat penghuni kamar-kamar yang berada di atas mereka, sebagaimana mereka melihat bintang gemerlap yang tinggi pada kaki langit, baik di timur maupun di barat, karena kelebihan yang ada para penghuni kamar-kamar tersebut.” Para shahabat bertanya: “Ya Rasulallah. Mungkin itu tingkat para Nabi yang tidak dapat dicapai orang lain?” Jawab Nabi saw.: “Benar, tingkat orang-orang yang beriman kepada Allah dan membenarkan para utusan-Nya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar