Kamis, 17 Oktober 2013

Keutamaan Shaf Pertama

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits

Dari Jabir bin Samurah ra. ia berkata: Rasulullah saw. keluar kepada kami dan bersabda: “Tidakkah kalian ingin bershaf [berbaris] sebagaimana shaf malaikat di hadapan Rabb-nya?” Kami [para shahabat] bertanya: “Wahai Rasulallah, bagaimana malaikat berbaris di hadapan Rabb-nya?” Rasulullah saw. bersabda: “Mereka menyempurnakan shaf-shaf pertama dan berapat-rapat di dalam shaf.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala mendatangi adzan dan shaf pertama, kemudian untuk mendapatkannya harus diundi niscaya mereka mau mengadakan undian.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Shaf kaum lelaki yang paling baik adalah shaf yang pertama dan yang paling jelek adalah yang terakhir. Sedangkan shaf kaum wanita yang paling baik adalah shaf yang terakhir dan yang paling jelek adalah shaf pertama.” (HR Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. bahwasannya Rasulullah saw. melihat para shahabat mundur ke belakang, maka beliau bersabda: “Majulah kalian. Makmumlah kalian kepadaku dan hendaklah makmum kepada kalian orang-orang yang datang sesudah kalian. Tak henti-hentinya suatu kaum datang terlambat, sampai Allah mengakhiri mereka.” (HR Muslim)

Dari Abu Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. mengusap-usap bahu kami ketika kami sedang shalat serta beliau bersabda: “Ratakan barisan kalian dan jangan berselisih yang menyebabkan hati kalian berbeda. Harap dekat denganku , di antara kalian yang sudah baligh dan berakal, kemudian orang-orang yang di bawahnya [seperti anak-anak yang sudah tamyiz/pintar], kemudian yang di bawahnya.” (HR Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “ Sawwuu shufuufakum fa inna taswiyatash shaffi min tamaamish shalaaH [Ratakanlah shaf-shaf kalian. Sebab, meratakan shaf itu termasuk kesempurnaan shalat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dan dalam riwayat Bukhari dikatakan: “fa inna taswiyatash shufuufi min iqaamatish shalaaH [Sesungguhnya meratakan shaf itu termasuk menegakkan shalat.]”

Dari Anas ra. ia berkata: Ketika iqamat untuk shalat dikumandangkan, Rasulullah saw. menoleh kepada kami dan bersabda: “Ratakanlah shaf-shaf kalian dan merapatlah. Karena, aku dapat melihat kalian dari balik punggungku.” (HR Bukhari)
Dan di dalam riwayat lain dikatakan: “Kemudian masing-masing dari kami meluruskan bahunya dengan bahu kawannya dan telapak kakinya dengan telapak kaki kawannya.” (HR Bukhari)

Dari An-Nu’man bin Basyir ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Hendaklah benar-benar diratakan shaf-shaf kalian, atau Allah betul-betul mengganti wajah-wajah kalian.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim, bahwasannya Rasulullah saw. meluruskan shaf kami sehingga seakan-akan beliau meluruskan anak panah, sampai beliau berpendapat bahwa kami sudah sadar. Pada suatu hari beliau keluar dan langsung berdiri, ketika beliau hendak takbir ada seseorang yang dadanya menonjol tidak lurus dalam barisan itu, kemudian beliau bersabda: “Wahai hamba Allah, kamu sekalian harus meluruskan barisanmu atau Allah akan menyelisihkan di antara kamu sekalian.”

Dari al-Barra’ bin Azib ra. ia berkata: Rasulullah saw. memasuki sela-sela shaf sambil mengusap dada dan bahu kami, serta bersabda: “Janganlah kalian berbengkok-bengkok, karena hatimu nanti akan berselisih.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah mengaruniakan rahmat, dan malaikat memohonkan rahmat untuk orang-orang yang berada pada shaf pertama.” (HR Abu Dawud)

Dari Ibnu Umar ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Luruskanlah shaf-shaf kalian, ratakanlah bahu-bahu kalian, tutuplah lubang-lubang shaf kalian dan janganlah kamu biarkan renggang shafmu karena akan ditempati setan. Barangsiapa yang mempertemukan shaf maka Allah akan mempertemukannya, dan barangsiapa yang memutuskan shaf maka Allah akan memutuskannya.” (HR Abu Dawud)

Dari Anas ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Rapatkanlah shaf-shaf kalian dan berdekat-dekatlah kalian serta luruskanlah leher kalian. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sungguh aku melihat setan-setan itu masuk di sela-sela barisan seperti kambing yang hitam lagi kecil.” (HR Abu Dawud)

Dari Anas ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Sempurnakanlah shaf terdepan kemudian shaf yang berada di belakangnya. Apabila ada yang tidak penuh maka hendaklah pada shaf yang paling belakang.” (HR Abu Dawud)

Dari al-Barra’ ra ia berkata: Apabila kami shalat di belakang Rasulullah saw. maka kami suka pada sebelah kanannya, karena beliau menatap kami dengan wajahnya, sehingga saya mendengar beliau berdoa: “Rabbi qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu au tajma-‘u ‘ibaadaka (“Ya Rabb, hindarkanlah aku dari siksa-Mu pada hari Engkau bangkitkan atau Engkau kumpulkan hamba-hamba[Mu].” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tempatkanlah imam itu tepat di tengah-tengah dan tutuplah sela-sela shafmu.” (HR Abu Dawud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar