Selasa, 22 Oktober 2013

Menjaga Sunnah-sunnah Nabi saw. (2)

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; Hadits-hadits tentang Sunnah Nabi saw.

Dari Abu Musa ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan petunjuk dan ilmu yang ditugaskan oleh Allah untukku menyiarkannya adalah bagaikan hujan yang jatuh ke bumi. Sebagian bumi ada yang baik, sehingga dapat menerima air dan menyimpannya kemudian menumbuhkan rerumputan dan tumbuhan yang lain. Sebagian ada yang kering tapi dapat menyimpan air, lalu Allah memberikan manfaat kepada manusia dengan bumi kering yang mengandung air itu, sehingga manusia minum, menyiram dan bertanam darinya. Sebagian lagi adalah tanah berbatu yang tidak bisa menyimpan air dan tidak dapat pula menumbuhkan rerumputan. Demikianlah perumpamaan orang yang pandai dengan agama Allah dan ilmu atau petunjuk-petunjuk dari Allah yang bisa memberi manfaat pada dirinya, dia belajar hingga pandai lalu mengajarkan ilmunya (kepada orang lain). Demikian pula perumpamaan orang yang tidak dapat menerima petunjuk ajaran Allah yang diutuskan untukku.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan diriku di antara kalian adalah bagaikan seorang laki-laki yang menyalakan api, lalu mulailah laron-laron dan serangga-serangga mengerumuni api. Sementara itu, sementara itu laki-laki itu mencegat laron dan serangga-serangga itu, jangan sampai tercebur ke dalam api. Saya akan selalu menarik kalian dari belakang, jangan sampai kalian tercebur ke dalam api, tetapi (di antara) kalian memberontak lepas dari tanganku.” (HR Muslim)

Dari Jabir ra. ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah saw. menyuruh untuk membersihkan tangan dan piring ketika makan. Beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian tidak tahu dimana letak keberkahan makanan itu.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Jika makanan salah seorang di antara kalian jatuh, hendaklah ia mengambilnya dan membersihkan kotoran yang melekat kemudian makanlah. Dan jangan biarkan makanan itu untuk setan. Dan janganlah kamu membersihkan tangan dengan sapu tangan sebelum membersihkan jari-jari tangan dengan mulut, karena sesungguhnya ia tidak tahu dimana letak keberkahan makanan itu.”

Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Setan itu selalu hadir menyertai salah seorang di antara kalian dalam segala hal, juga ketika makan. Oleh sebab itu, jika makanan salah seorang dari kalian itu terjatuh, maka hendaklah ia membersihkan kotoran yang melekat kemudian makanlah dan janganlah ia meninggalkan makanan itu untuk setan.”

Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. berdiri di tengah-tengah kami untuk memberi nasehat: “Hai sekalian manusia, sesungguhnya kalian akan dikumpulkan di hadapan Allah Ta’ala dalam keadaan telanjang bulat dan tidak beralas kaki sebagaimana pertama kali kita diciptakan. Itu adalah janji Allah untuk kita dan sesungguhnya janji itu pasti akan dilaksanakan. Ingatlah. Sesungguhnya pertama kali makhluk yang diberi pakaian kelak di hari kiamat adalah Nabi Ibrahim as. Ingatlah, sesungguhnya nanti akan ada dari umatku yang didatangkan dari sebelah kiri dan mereka akan disiksa, kemudian aku berkata: “Wahai Rabb-ku, mereka itu adalah umatku.” Allah berfirman: “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang diperbuat mereka sepeninggalanmu.” Maka saya berkata sebagaimana perkataan Nabi yang lain: “Sesungguhnya saya menjadi saksi mereka selama saya berada di sisi mereka. Dan sesudah saya mati, Engkau wahai Allah yang mengawasi mereka dan Engkau pulalah yang mengetahui segala sesuatunya. Apabila Engkau menyiksa mereka maka sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka maka sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Mulia lagi Maha Bijaksana.” Kemudian aku diberitahu: “Sesungguhnya mereka itu murtad dari agama Islam semenjak engkau tinggalkan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id Abdullah bin Mughaffal ra. ia berkata: Rasulullah saw. melarang bermain ketepil dan bersabda: “Ketepil itu tidak dapat membunuh binatang buruan, dan tidak dapat melukai musuh, hanya saja ia akan mencukil mata dan mematahkan gigi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah saw. bersabda: “Kerabat Ibnu Mughaffal ada yang bermain ketepil kemudian ia dilarangnya dan dikatakan bahwa Rasulullah saw. melarang untuk bermain ketepil, dan ia mengatakan pula bahwa ketepil itu tidak dapat digunakan untuk berburu. Setelah itu mereka masih tetap terus bermain ketepil. Akhirnya ia berkata: “Kamu telah saya beri tahu, bahwa Rasulullah saw. melarang bermain ketepil, oleh sebab itu saya tidak akan bicara lagi denganmu selamanya.”

Dari Abbas bin Rabi’ah, ia berkata: “Saya pernah melihat Umar bin al-Khaththab ra. mencium Hajar Aswad, seraya berkata: “Aku tahu engkau adalah batu, engkau tidak bisa memberi manfaat dan tidak pula membahayakan. Seandainya aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. menciummu, tentu akupun tidak menciummu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar