Minggu, 20 Oktober 2013

Menyantuni Anak Yatim, Perempuan, Orang Lemah dan Miskin

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits

Allah berfirman: “Dan merendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.” (al-Hijr: 88)

Allah berfirman: “Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridlaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia.” (al-Kahfi: 88)

Allah berfirman: “Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang meminta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya.” (adl-Dluhaa: 9-10)

Allah berfirman: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (al-Maa’uun: 1-3)

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra. ia berkata: Kami berenam bersama Rasulullah saw. Kemudian berkatalah pemuka-pemuka kamum musyrik: “Usilah mereka dari sisimu, agar tidak kurang ajar terhadap kami.” Saya, Ibnu Mas’ud dan orang dari suku Hudzail, serta Bilal dan dua orang yang sengaja tidak saya sebutkan namanya. Maka tergeraklah dalam hati Rasulullah saw. apa yang akan terjadi pada dirinya, Tiba-tiba Allah menurunkan ayat: wa laa tath-rudil ladziina yad’uuna rabbaHum bil ghadaa-ti wal ‘asyiyyi yuriiduuna wajHaHu (“Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang selalu berdoa kepada rabb-nya pada waktu pagi dan petang dengan mengharapkan keridlaan-Nya.”) (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ‘Aidz bin ‘Amr al-Muzanniy ra, dia salah seorang yang ikut dalam bai’atur Ridwan, ia berkata: Ketika Abu Sufyan mendatangi majelis rombongan Salman, Shuhail dan Bilal, mereka berkata: “Sebenarnya pedang-pedang Allah belum selesai untuk memerangi musuh-musuh Allah.” Maka Abu Bakar berkata: “Mengapa kalian berkata seperti kepada tokoh dan pemimpin bangsa Quraisy?” kemudian Abu Bakar mendatangi Rasulullah saw. dan menceritakan peristiwa yang barusaja terjadi, kemudian beliau bersabda: “Wahai Abu Bakar, kalau Engkau menjengkelkan mereka, berarti telah menyebabkan murka Rabb-mu.” Kemudian Abu Bakar menemui mereka dan bertanya: “Wahai saudara-saudaraku, apakah aku telah memarahi kalian?” Mereka menjawab: “Tidak, semoga Allah mengampuni kamu wahai saudaraku.” (HR Muslim)

Dari Sahl ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Saya dan orang yang menanggung anak yatim berada di surga seperti begini: “Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan sedikit antara kedua jari tersebut.” (HR Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang menanggung anak yatim baik anak yatim itu ada hubungan famili ataupun tidak, maka saya dan orang yang menanggungnya seperti dua jari ini, di dalam surga.” Malik bin Anas perawi hadits itu mengatakan, beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR Bukhari)
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi sawl bersabda: “Bukanlah termasuk orang miskin orang yang tidak makan satu atau dua biji kurma dan bukan pula yang tidak bisa makan dua suap makanan, tetapi orang miskin yang sebenarnya, adalah orang yang sopan segan meminta-minta (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan, Rasulullah saw. bersabda: “Orang miskin itu, bukan orang yang berkeliling di antara sesama manusia hingga tidak diberi satu atau dua suap makanan, tetapi orang yang miskin adalah orang yang tidak merasa puas untuk mencukupi kebutuhannya dan tidak diingat orang untuk disedekahinya dan juga tidak keluar untuk meminta pada manusia.”

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Orang yang mengurus janda dan orang miskin, bagaikan orang yang berjuang di jalan Allah.” Saya juga menduga beliau bersabda: “Bagaikan orang yang selalu shalat malam tetapi tidak pernah merasa lelah dan bagaikan orang berpuasa yang tidak pernah berbuka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah. Yang orang berkeinginan datang, tidak diundang. Sedangkan orang yang tidak membutuhkan diundang. Siapa saja yang tidak memenuhi undangan walimah maka ia durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya.” (HR Muslim)
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Seburuk-buruk makanan adalah makanan walimah (pesta) dimana yang diundang hanyalah orang-orang kaya sedangkan orang-orang fakir tidak diundang.”

Dari Anas ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Siapa saja yang mengasuh dua anak perempuannya hingga dewasa, di hari kiamat aku bersama orang itu seperti dua jari ini.” Beliau menempelkan dua jarinya (jari tengah dan telunjuk).” (HR Muslim)

Dari Aisyah ra. ia berkata: “Ada seorang perempuan yang meminta-minta kepadaku dengan membawa kedua anak perempuannya, ketika itu hanya mempunyai satu biji kurma, dan saya berikan kepadanya. Perempuan itu membagi biji kurma itu kepada dua orang anaknya dan ia sendiri tidak ikut, kemudian ia berdiri lalu keluar. Setelah Nabi saw. datang, maka aku ceritakan kepada beliau tentang peristiwa yang baru saja terjadi. Maka beliau bersabda: “Siapa saja yang diuji dengan anak-anak perempuannya, kemudian ia dapat mengasuhnya dengan baik, maka anak-anak perempuannya akan menjadi tirai api neraka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Aisyah ra. ia berkata: Kali tertentu ada perempuan miskin dengan menggendong kedua putrinya mendatangiku, maka aku memberinya tiga butir kurma. Dan ia memberikan masing-masing anaknya satu butir dan yang sebutir lagi sudah diangkat ke mulutnya untuk dimakan, tapi tiba-tiba diminta oleh kedua anaknya, lalu ia membelah kurma itu menjadi dua bagian dan diberikan kepada kedua anaknya.
Saya merasa heran dengan perilaku orang perempuan itu. Setelah Rasulullah saw. datang, saya ceritakan kepadanya kejadian itu, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah menentukan surga baginya atau Allah telah membebaskan dari api neraka karena perbuatannya itu.” (HR Muslim)

Dari Abu Syuraih Khuwailid bin ‘Amr al-Khua’iy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Ya Allah, sesungguhnya saya menganggap berdosa bagi orang yang menyia-nyiakan hak dua orang lemah, yaitu: anak yatim dan perempuan.” (HR an-Nasa-i)

Dari Mush’ab bin Sa’ad Abi Waqqash ra. ia berkata: Sa’ad merasa bahwa dirinya memiliki kelebihan dibandingkan orang-orang di sekitarnya, kemudian Nabi saw. bersabda: “Bukankah kamu mendapatkan pertolongan dan rizky disebabkan orang-orang yang lemah di sekitarmu?” (HR Bukhari)

Dari Abu Darda’ ‘Uwaimir ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Carikan untukku orang-orang yang lemah, karena sesungguhnya kamu mendapatkan pertolongan dan rizky berkat adanya orang-orang yang lemah di sekitarmu.” (HR Abu Dawud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar