Minggu, 20 Oktober 2013

Muslim Yang Lemah dan Fakir

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadit-hadits

Allah berfirman: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridlaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka.” (al-Kahfi: 28)

Dari Haritsah bin Wahab ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Maukah enkau aku beritahu tentang penghuni surga? Yaitu orang yang lemah dan diremehkan, tetapi kalau ia meminta sesuatu kepada Allah, tentu dikabulkan. Dan maukah engkau aku beritahu tentang penghuni neraka? Yaitu setiap orang yang kasar, keras dan sombong.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abbul Abbas Sahl bin Sa’ad as-Sa’idiy ra. ia berkata: ada seorang laki-laki lewat di depan Nabi saw. kemudian beliau bertanya kepada shahabat yang duduk di sampingnya: “Bagaimana pendapatmu tentang laki-laki yang baru lewat itu?” Shahabat itu menjawab: “Orang itu golongan bangsawan, demi Allah orang itu sangat pantas diterima jika meminang, apabila ia minta sesuatu untuk orang lain pasti berhasil.” Rasulullah saw. pun diam. Kemudian ada lagi yang lewat, lantas Rasulullah saw. bertanya kepada shahabatnya: “Bagaimana pendapatmu tentang orang yang baru lewat itu?” Shahabat itu menjawab: “Wahai Rasulullah, orang itu dari golongan umat Islam yang fakir, apabila meminang pantasnya ia ditolak, apabila meminta sesuatu untuk orang lain tidak akan berhasil, dan apabila berbicara tidak akan didengar.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Orang ini lebih baik dari sepenuh bumi orang yang pertama lewat itu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Kali tertentu surga dan neraka berdebat tentang siapa saja bagiannya. Neraka berkata: “Bagianku oranng-orang yang sombong dan takabbur.” Surga berkata: “Bagianku orang-orang yang lemah dan orang-orang miskin.” Kemudian Allah memberi keputusan kepada keduanya: “Wahai surga sesungguhnya kamu adalah rahmat-Ku, dengan keberadaanmu Aku memberi rahmat kepada siapa saja yang Aku kehendaki. Dan kamu wahai neraka, sesungguhnya kamu adalah siksaan-Ku, dengan adanya kamu Aku menyiksa kepada siapa yang Aku kehendaki. Dan kamu berdua (surga dan neraka), Akulah yang menentukan isinya.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Kelak pada hari kiamat akan datang seseorang yang berperawakan besar lagi gemuk tetapi di sisi Allah ia tidak bernilai walaupun seberat sayap nyamuk.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Ada seorang perempuan berkulit hitam atau seorang pemuda yang biasa menyapu masjid. Sudah beberapa hari Rasulullah saw. tidak melihatnya lagi. Kemudian beliau mempertanyakannya. Para shahabat menjawab, bahwa orang itu telah meninggal. Beliau bertanya: “Mengapa kalian tidak memberitahu aku?” Sakan-akan para shahabat menganggap remeh pekerjaan orang yang biasa menyapu masjid itu.” Lalu beliau bersabda: “Tunjukkan kuburannya.” Para shahabat menunjukkan kuburannya, kemudian beliau shalat untuknya dan bersabda: “Sesungguhnya kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi penghuninya, tetapi Allah meneranginya lantaran shalatku atas mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Banyak orang yang kusut dan berdebu, bahkan tertolak dari semua pintu, tetapi apabila ia bersungguh-sungguh minta kepada Allah, niscaya Dia akan menerimannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Usamah ra. Nabi saw. beliau bersabda: “Aku berdiri di pintu surga, sedangkan yang aku lihat masuk ke dalamnya kebanyakan orang-orang miskin, sedangkan orang-orang kaya masihh tertahan oleh perhitungan kekayaannya. Orang-orang ahli neraka telah diperintahkan masuk neraka. Dan berdiri di pintu neraka, ternyata kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah perempuan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Hanya tiga orang yang dapat berbicara ketika masih bayi. Pertama, Isa putra Maryam. Kedua, anak yang membebaskan Juraij. Juraij adalah seorang laki-laki yang tekun beribadah dan ia membuat biara (untuk tempat peribadatannya), dia selalu berada di dalamnya. Kali tertentu ibunya datang memanggil: “Hai Juraij.” Sedangkan ia mengerjakan shalat. Dan ia berkata dalam hatinya: “Rabbku, ibuku memanggilku tetapi aku sedang shalat.” Ia menyelesaikan shalatnya. Keesokan harinya ibunyapun mendatanginya lagi dan memanggil: “Hai Juraij.” Namun ia sedang shalat dan iapun berkata dalam hati: “Rabb-ku, ibuku memanggilku tetapi aku baru shalat.” Iapun menyelesaikan shalatnya. Karena kesal, ibunya berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau mematikan Juraij sebelum ia mempunyai masalah dengan pelacur.”

Juraij adalah salah seorang Bani Israil yang terkenal tekun beribadah. Waktu ada perempuan pelacur yang sangat cantik, ia berkata: “Jika kalian menghendaki hai Bani Israil, saya akan menguji Juraij.” Kemudian perempuan itu datang dan mengganggu Juraij, tetapi ia tidak tergoda sedikitpun. Pada akhirnya perempuan itu mendatangi seorang penggembala dan diajaknya ke biara Juraij untuk diajaknya berzina, penggembala itupun mau berzina sehingga perempuan itu hamil.

Ketika melahirkan seorang bayi ia berkata: “Bayi ini adalah hasil persetubuhanku dengan Juraij.” Mendengar berita itu, orang-orang Bani Israil datang kepada Juraij dan memaksanya untuk turun dan merobohkan biara itu serta memukulinya. Juraij bertanya: “Mengapa kalian berbuat seperti ini?” mereka menjawab: “Engkau telah berbuat zina dengan pelacur ini, sehingga telah melahirkan seorang bayi.” Juraij bertanya: “Dimana bayinya?” Mereka membawa bayi itu dan Juraij berkata: “Tunggu sebentar saya akan shalat dulu.” Ketika Juraij telah menyelesaikan shalatnya, ia mendatangi bayi itu, sambil memijit perutnya, ia bertanya: “Hai bayi, akuilah siapa bapakmu?” Bayi itu menjawab: “Bapakku adalah seorang penggembala.” Mendengar jawaban itu, orang-orang Bani Israil menciumi Juraij dan meminta maaf, dan berkata: “Kami akan membangun untukmu sebuah biara dari emas.” Juraij menjawab: “Jangan, bangunlah kembali biara dari tanah seperti semula.” Maka merekapun membangunkan biara untuk Juraij.

Bayi ketiga adalah seorang bayi yang sedang menetek, kemudian lewatlah seorang laki-laki yang berkendaraan bagus dan berwajah tampan, maka ibunya berdoa: “Ya Allah, jadikanlah anak saya serperti orang itu.” Tiba-tiba bayi itu melepasakan tetekannya dan berpaling melihat orang itu. Kemudian bayi itu berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan aku seperti orang itu.” Kemudia ia menetek lagi, saya masih teringat ketika Rasulullah saw. menceritakan cara meneteknya bayi itu, sambil mengisap jari telunjuk beliau dalam mulut kemudian bersabda: “Kemudian ibu bersama bayinya berjalan lagi dan mendapatkan seorang budak perempuan sedang dipukuli orang banyak dan mereka berkata: “Kamu melakukan zina, kamu mencuri.” Tetapi budak itu hanya mengatakan: “HasbiyallaaHu wa ni’mal wakiil.” Maka ibu bayi itu berdoa: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anak saya seperti budak perempuan itu.” Tiba-tiba bayi itu melepaskan tetekannya seraya berdoa: “Ya Allah, jadikanlah saya seperti budak itu.”

Setelah kejadian itu, terjadilah perbincangan antara ibu dan bayi itu. Ibunya berkata: “Tadi ada seorang laki-laki yang sangat bagus dan saya berdoa: Ya Allah jadikanlah anak saya ini seperti orang itu. Tetapi engkau malah berdoa: Ya Allah janganlah Engkau jadikan saya seperti orang itu.” Dan tatkala ada seorang budak perempuan dipukuli orang banyak dan dituduh: kamu melakukan zina, kamu mencuri, dan saya berdoa: Ya Allah, janganlah Engkau jadikan anak saya seperti budak perempuan itu. Tetapi engkau malah berdoa: Ya Allah, jadikanlah aku seperti budak itu.”

Bayi itu menjawab: “Sesunggunya laki-laki itu orang yang sombong, oleh karena itu saya berdoa: Ya Allah janganlah Engkau jadikan saya seperti orang itu. Adapun budak yang dituduh melakukan zina, sebenarnya ia tidak zina, dan ia dituduh mencuri, sebenarnya ia tidak mencuri. Oleh karena itu saya berdoa: Ya Allah, jadikanlah saya seperti budak itu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar