Minggu, 20 Oktober 2013

Sedekah (Shodaqah)

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits

Allah berfirman: “Kamu sekali-sekali tidak sampai kepada kebaktian (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cinta.” (Ali Imraan: 92)

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu nafkahkan daripadanya.” (al-Baqarah: 267)

Dari Anas ra. ia berkata: Abu Thalhah ra. ia seorang sahabat Anshar yang terkaya dengan pohon kurma di Madinah. Harta yang paling disukainya adalah kebun Bairuha’ yang terletak di dekat masjid. Rasulullah saw. sering masuk kebun itu dan minum air bersih yang ada di dalamnya.”

Anas berkata: “Ketika turun ayat yang berbunyi: lan tanaalul birra hattaa tunfiquu mimmaa tuhibbuun (“Kamu sekali-sekali tidak sampai pada kebaktian [yang sempurna], sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai”), maka Thalhah datang kepada Rasulullah saw. dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah berfirman: lan tanaalul birra hattaa tunfiquu mimmaa tuhibbuun, dan sesungguhnya harta yang paling saya cintai adalah kebun Bairuha’.

Maka kebun itu saya sedekahkan kepada Allah Ta’ala dengan harapan bisa menjadi kebaktian dan simpanan di sisi Allah Ta’ala, maka pergunakanlah wahai Rasulullah sesuai petunjuk Allah kepada engkau.” Rasulullah bersabda: “Bagus, itulah harta (yang mendatangkan) untung. Saya telah mendengar apa yang kamu katakan, dan kebun itu akan saya bagikan kepada sanak kerabat.” Maka Abu Thalhah berkata: “Wahai Rasulallah, saya akan melaksanakan petunjukmu.” Kemudian Abu Thalhah membagi-bagi kebun itu kepada sanak kerabat dan anak pamannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar