Senin, 28 Oktober 2013

Taubat 2 (Akhlak Islam)


1. Syarat-syarat Taubat

Allah berfirman: “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi Telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun Telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka Telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima Taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (at-Taubah: 118).
1. Meninggal dosa tersebut. Ibnul Qayyim berkata: “Taubat mustahil terjadi,m sementara dosa tetap dilakukan.”
2. Menyesal atas perbuatannya. Rasulullah bersabda: “Menyesal adalah taubat.”
3. Berazam untuk tidak melakukannya lagi. Ibnu Mas’ud berkata: “Taubat yang benar adalah: Taubat dari kesalahan yang tidak akan diulangi kembali, bagaikan mustahilnya air susu kembali pada kantong susunya lagi.”
4. Mengembalikan hak yang dirampas kepada pemiliknya atau minta dihalalkan. Imam Nawawi berkata: “Diantara syarat taubat adalah mengembalikan kedzoliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalalkan.”
5. Ikhlash. Ibnu Hajar berkata: “Taubat tidak sah kecuali dengan ikhlash.” Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.” (QS 66: 8). Yang dimaksud taubat yang murni adalah taubat yang ikhlash.
6. Taubat dilakukan pada masa diterimanya taubat. Masa diterimanya taubat adalah: 1) sebelum saat sakaratul maut. 2) sebelum matahari terbit dari barat. Allah berfirman: “18. Dan tidaklah Taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang”. dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. bagi orang-orang itu Telah kami sediakan siksa yang pedih.” (QS 4: 18).
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama belum dalam sakaratul maut.” (HR Tirmidzi). Dalam hadits lain Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang-orang yang melakukan kesalahan di siang hari. Dan Allah membentangkan tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orang-orang yang melakukan kesalahan di malam hari.” (HR Muslim). Dalam hadits yang lain Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, Allah akan menerima taubatnya.” (HR. Muslim).

2. Macam-macam Dosa

a. Dosa besar. Yaitu dosa yang disertai ancaman hukuman di dunia, atau ancaman hukuman di akhirat. Abu Thalib Al-Makki berkata: “Dosa besar itu ada 17 macam yaitu 4 macam di hati (sirik, terus-menerus berbuat kemaksiatan, putus asa, dan merasa aman dari siksa Allah). 4 macam pada lisan (kesaksian palsu, menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik, sumpah palsu dan mengalkan sihir). 3 macam di perut (minum khamr, memakan harta anak yatim, memakan riba). 2 macam di kemaluan (zina, homoseksual). 2 macam di tangan (membunuh, mencuri). 1 di kaki (lari dari peperangan), 1 di seluruh badan (durhaka terhadap orang tua).
b. Dosa kecil. Yaitu dosa-dosa selain yang disebutkan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar