Selasa, 12 November 2013

Tanda Allah Mencintai Hamba-Nya


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits
Allah berfirman: “Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imraan: 31)

“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.” (al-Maa’idah: 54)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda, bahwa Allah Ta’ala berfirman: “Siapa saja yang memusuhi kekasih-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Sesuatu yang paling Aku sukai dari yang dikerjakan hamba-Ku untuk mendekatkan diri kepada-Ku, yaitu apabila ia mengerjakan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Seseorang itu senantiasa mendekatkan diri kepada-Ku dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah, sehingga aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya, maka Aku merupakan pendengaran yang ia pergunakan untuk mendengar, Aku merupakan penglihatan yang ia pergunakan untuk melihat, Aku merupakan tangan yang ia pergunakan untuk menyerang dan Aku merupakan kaki yang ia pergunakan untuk berjalan. Seandainya ia memohon kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya, seandainya ia berlindung diri kepada-Ku, niscaya Aku melindunginya.” (HR Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril seraya berfirman: ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala mencintai Fulan, maka cintailah ia.’ Kemudian Jibril mencintai oran itu dan berkata kepada penghuni langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia.’ Penghuni langit pun akhirnya mencintai orang itu. Setelah itu kecintaannya diteruskan kepada penghuni bumi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim yang lain dikatakan: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya apabila Allah Ta’ala mencintai seseorang hamba, maka Allah memanggil Jibril dan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia.’ Kemudian Jibril mencintai orang itu. Setelah itu Jibril berkata kepada penghuni langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia.’ Penghuni langit pun mencintai orang itu. Setelah itu kecintaannya diteruskan kepada penghuni bumi. Dan apabila Allah membenci seseorang, maka Allah memanggil Jibril dan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku membenci fulan, maka bencilah ia.’ Kemudian Jibril membenci orang itu. Setelah itu Jibril berkata kepada penghuni langit: ‘Sesungguhnya Allah membenci fulan, maka bencilah ia.” Kemudian kebencian itu diteruskan kepada penghuni bumi.”

Dari Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. mengutus seseorang untuk mengimami shalat pada suatu pasukan. Dalam shalatnya, ia selalu menutup bacaannya dengan ucapan: qul HuwallaaHu ahad (surat al-Ikhlash). Ketika pulang mereka menceritakan hal yang demikian itu kepada Rasulullah saw. Beliau bersabda: “Tanyakan kepadanya, mengapa ia berbuat demikian.” Merekapun menanyakannya dan orang itu menjawab: “Karena ayat ini mengandung sifat Dzat yang Maha Pemurah, maka saya senang membacanya.” Setelah disampaikan kepada Rasulullah saw. beliau bersabda: “Beritahukan kepadanya, bahwa Allah Ta’ala mencintainya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar