Selasa, 29 Oktober 2013

Berharap Kepada Allah (1)


Riyadhush shalihin; Imam nawawi; al-Qur’an-Hadits

Firman Allah: “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap dirinya sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (az-Zummar; 53)

Firman Allah: “Dan Kami tidak menjatuhkan azab (yang demikian itu) melainkan hanya kepada orang-orang yang sangat kafir.” (Saba’: 17)

Firman Allah: “Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling.” (Thaha: 48)

Firman Allah: “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” (al-A’raaf: 156)

Dari ‘Ubadah bin Shamit ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang bersaksi, bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tidak menyekutukannya, dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dan bahwa Isa adalah hamba dan utusan –Nya serta bukti kekuasaannya yang diberikan kepada Maryam dan ruh daripada-Nya; serta bersaksi bahwa Surg dan neraka itu itu adalah haq (benar-benar ada) maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga sesuai dengan amal perbuatannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat Muslim dikatakan: “Siapa saja yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka Allah mengharamkannya dari api neraka.”

Dari Abu Dzar ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Allah ‘Azza wa Jalla berfirman: Siapa saja yang mengerjakan satu kebaikan, ia akan dibalas dengan sepuluh kali lipat atau lebih. Dan siapa saja yang mengerjakan satu kejahatan, ia akan dibalas dengan satu kejahatan atau Aku mengampuninya. Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sejengkal, maka aku mendekat kepadanya sehasta. Siapa saja yang mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Siapa saja yang datang kepadaku dengan berjalan, maka aku datang kepadanya dengan berlari. Dan siapa saja yang menghadap kepadaku dengan membawa dosa seisi bumi banyaknya, sedangkan ia tidak menyekutukan Aku dengan sesuatupun, maka aku akan menerimanya dengan ampunan sebanyak isi bumi juga.” (HR Muslim)

Dari Jabir ra. ia berkata: Seorang Badui datang kepada Nabi saw. dan bertanya: “Apakah dua hal yang sudah pasti itu?” Beliau menjawab: “Siapa saja meninggal dunia sedangkan ia tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dunia sedangkan ia menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka ia masuk neraka.” (HR Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Ketika Nabi saw. bepergian, ditemani Mu’adz beliau memanggil: “Wahai Mu’adz.” Ia menjawab: “Ya, ada apa ya Rasulallah?” Beliau memanggil lagi: “Wahai Mu’adz.” Ia menjawab: “Ya, ada apa ya Raasulallah?” Beliau memanggil lagi: “Wahai Mu’adz.” Ia menjawab: “Ya, ada apa ya Raasulallah?” Ini adalah panggilan yang ketiga kalinya. Kemudian beliau bersabda: “Seorang hamba yang bersaksi, bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, dengan sebenar-benar keluar dari lubuk hati, Allah pasti mengharamkan dirinya dari api neraka.” kemudian Mu’adz bertanya: “Wahai Rasulallah, apakah saya diperbolehkan memberitahukan hal ini kepada orang banyak supaya mereka gembira?” beliau bersabda: “Kalau mereka mengetahui, mungkin akan sembrono.”Tatkala Mu’adz akan meninggal ia memberitahukan hal itu karena takut berdosa.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. atau Abu Sa’id al-Khudriy, ia berkata: ketika perang Tabuk, para shahabat menderita kelaparan. Maka mereka berkata: “Wahai Rasulallah, andaikan engkau mengizinkan, kami akan menyembelih binatang kami untuk dimakan, sehingga dapat menambah kekuatan kami.” Rasulullah saw. bersabda: “Laksanakanlah.” Kemudian Umar ra. datang dan berkata: “Wahai Rasulallah, andaikan engkau memberi izin mereka, maka kendaraan kita tinggal sedikit, tetapi perintahkanlah mereka yang masih mempunyai sisa-sisa bekal makanan, untuk mengumpulkannya kemudian berdoalah kepada Allah agar sisa bekal makanan itu membawa berkah bagi mereka. Dengan demikian semoga Allah memberi keberkahan terhadap sisa bekal makanan itu bagi mereka.” Rasulullah saw. bersabda: “Ya, benar.”
Kemudian beliau menghamparkan kain dan menyeru kepada orang-orang yang masih mempunyai sisa bekal makanan untuk mengumpulkan pada kain itu. Ada seseorang yang menyerahkan segenggam jagung, ada yang menyerahkan segenggam kurma dan ada juga yang menyerahkan segenggam kurma dan ada pula yang menyerahkan sepotong roti, sehingga terkumpul sisa-sisa bekal makanan yang sedikit itu.
Kemudian Rasulullah berdoa agar sisa-sisa makanan yang sedikit itu diberi berkah. Sesudah itu beliau bersabda: “Ambillah dengan membawa bejana (wadah) kalian masing-masing.” Maka mereka membawa bejana dan diisi dengan makanan dari kain yang terhampar itu sampai akhirnya semua bejana mereka penuh dan makan dengan kenyang, bahkan pada kain itu masih tersisa makanan. Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan-Nya. Tidak ada seorang hamba pun yang merasa bimbang terhalang dari surga, ketika menghadap kepada Allah dengan dua kalimat ini.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tatkala Allah menciptakan makhluk, Ia menulis pada suatu kitab. Kitab itu berada di sisi-Nya di atas ‘Arsy, bertulis: “Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar