Rabu, 23 Oktober 2013

Bersungguh-sungguh dalam Beramal (2)

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits tentang beramal

Dari Ibnu Mas’ud dia berkata: Pada suatu malam saya mengerjakan shalat bersama Nabi saw. beliau berdiri lama sekali, sehingga timbullah niat jelek saya.” Setelah selesai beliau bertanya: “Niat jelek apakah yang timbul di hatimu?” saya menjawab: “Saya berniat akan duduk dan akan meninggalkan shalat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Mas’ud ra, ia berkata: bahwa Nabi saw. bersabda: “Surga itu lebih dekat kepada salah seorang di antara kalian dari sandal yang dipakainya, begitu juga neraka.” (HR Bukhari)

Dari Abu Firas Rabi’ah bin Ka’ab al-Aslamiy, ia termasuk pelayan Rasulullah saw. dan termasuk Ahli Shuffah, ia berkata: Saya bermalam bersama Rasulullah saw. kemudian saya menyiapkan air untuk berwudlu dan kepentingan beliau yang lain, kemudian beliau bersabda: “Mintalah sesuatu kepadaku.” “Saya berharap agar bisa menemani engkau di surga.” Beliau bertanya: “Apakah tidak ada permintaan yang lain?” saya menjawab: “Hanya itu saja wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Bantulah saya untuk mengabulkan permintaanmu itu dengan memperbanyak sujud.” (HR Bukhari)

Dari Abu Abdullah (Abu Abdurrahman Tsauban) sahaya Rasulullah saw. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja sujud karena Allah, niscaya Allah mengangkat satu derajat dan Allah menghapus satu kesalahanmu.” (HR Muslim)

Dari Abu Shafwan Abdullah bin Busrin al-Aslamiy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik pula amal perbuatannya.” (HR Tirmidzi)

Dari Anas ra. ia berkata: Pamannya Anas bin an-Nadlir ra. tidak mengikuti perang Badar, ia mengaku: “Wahai Rasulallah, sesungguhnya saya tidak bisa mengikuti awal peperangan melawan orang-orang musyrik. Seandainya Allah menakdirkan saya untuk bisa mengikuti peperangan melawan orang-orang musyrik niscaya Allah benar-benar akan melihat apa yang saya perbuat.” Ketika perang Uhud kaum Muslimin banyak yang melarikan diri, dia berkata: “Ya Allah, saya mohon maaf kepada-Mu dari apa yang dilakukan oleh kawan-kawanku, dimana mereka banyak yang melarikan diri dan musyrik.” Kemudian dia maju menghampiri Sa’ad bin Mu’adz seraya berkata: “Wahai Sa’ad bin Mu’adz, demi Rabb-nya Ka’bah, sesungguhnya saya mencium bau syurga di dekat Uhud.” Sa’ad berkata: “Wahai Rasulullah saya tidak sanggup berbuat seperti apa yang dilakukannya.” Anas berkata: “Setelah perang Uhud usai saya menemukan pada dirinya delapan puluh lebih luka pedang, satu tikaman tombak dan satu tusukan panah. Kami menemukannya sudah terbunuh dan dicincang oleh orang-orang musyrik sehingga tidak ada satupun orang yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya dengan mengamati jari jemarinya.” Kemudian Anas berkata lagi: “Kami meyakini bahwa ayat yang artinya: Orang-orang yang menepati terhadap apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, itu diturunkan berhubungan dengan peristiwa orang-orang mukmin seperti Anas bin Nadlir ini.” (HR Muslim)

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshariy al-Badriy ra. ia berkata: Tatkala ayat tentang sedekah diturunkan, kami membawa (memanggul) sedekah kami. Ada seseorang yang datang dengan membawa harta sebanyak-banyaknya untuk disedekahkan. Kemudian orang-orang munafik berkata: “Allah tidak membutuhkan jika hanya satu gantang.” Kemudian turunlah ayat: “Orang-orang munafik yaitu orang-orang yang mengejek orang-orang mukmin yang suka rela di dalam bersedekah dan orang-orang yang tidak mampu bersedekah kecuali dengan sekuat tenaganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Sa’id bin Abdul ‘Aziz, dari Rabi’ah bin Yazid, dari Abu Idris al-Khaulaniy, dari Abu Dzarr Jundub bin Junadah ra. dari Nabi saw. beliau menceritakan apa yang difirmankan oleh Allah: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan mendzalimi diri-Ku dan aku juga mengharamkannya kepada kamu semua, maka semua saling menganiaya. Hai hamba-Ku kamu semua itu tersesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, maka mohonlah kepada-Ku petunjuk niscaya akan Aku beri petunjuk kepadamu. Wahai hamba-Ku, kalian semua lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan, maka mohonlah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi makan kepadamu semua. Wahai hamba-Ku, kalian semua orang yang telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mohonlah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan memberi pakaian kepada kamu semua. Wahai hamba-Ku, kamu semua selalu berbuat dosa baik di malam maupun di siang hari dan Aku adalah Dzat Yang Mengampuni semua dosa, maka mohonlah ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberikan ampunan kepadamu. Wahai hamba-Ku, kamu semua tidak akan dapat berbuat sesuatu yang dapat merugikan-Ku dan tidak pula berbuat sesuatu yang menguntungkan Aku. Wahai hamba-Ku, seandainya orang dari yang pertama hingga yang terakhir dari kamu, manusia dan jin mereka itu berhati takwa seperti paling takwanya seseorang di antaramu, itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku, seandainya dari orang pertama hingga yang terakhir dari kamu, manusia dan jin, berhati jahat seperti sejahat-jahatnya seseorang di antara kamu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku barang sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku, jika orang yang terdahulu dan orang yang terakhir di antaramu, manusia dan jin mereka berada di bumi yang satu kemudian mereka meminta kepada-Ku, maka Aku memenuhi semua permintaanya, hal yang demikian itu tidaklah mengurangi sesuatu yang ada pada-Ku, sebagaimana sebatang jarum apabila dimasukkan ke laut. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua itu adalah amal perbuatanmu. Aku mencatat semuanya, kemudian Kami membalasnya. Maka siapa saja yang mendapatkan kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah, dan siapa saja yang mendapatkan selain daripada itu, maka janganlah menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar