Minggu, 20 Oktober 2013

Berteman dengan Orang Shalih (1)

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadits

Allah berfirman: “Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada muridnya: ‘Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun.’” (al-Kahfi: 60)
Sampai pada firman-Nya: “Musa berkata kepada Khidhir: “Bolehkah aku mengikutimu supaya engkau mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” (al-Kahfi: 66)

Allah berfirman: “Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabb-nya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridlaan-Nya.” (al-Kahfi: 28)

Dari Anas ra. ia berkata: Ketika Rasulullah saw. wafat, Abu Bakar mengajak Umar ra. seraya berkata: “Mari kita berkunjung ke tempat Ummu Aiman ra. sebagaimana Rasulullah sering mengunjunginya.” Ketika keduanya sampai di tempat Ummu Aiman, wanita itu menangis. Keduanya berkata: “Apa yang menyebabkan engkau menangis, bukankah apa yang disediakan Allah untuk Rasul-Nya sangat baik?” Ia menjawab: “Saya menangis bukan karena itu, saya tahu bahwa apa yang disediakan Allah untuk Rasul-Nya sangat baik. Saya menangis karena wahyu dari langit telah terputus.” Perkataan Ummu Aiman itu membuat keduanya terkesan, sehingga membuat mereka menangis.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya ada seseorang yang akan berkunjung ke tempat saudaranya yang berada di desa lain, kemudian Allah Ta’ala mengutus malaikat untuk mengujinya. Setelah malaikat itu berjumpa dengannya, ia bertanya: ‘Hendak kemanakah engkau?’ Ia menjawab: ‘Saya akan berkunjung ke tempat saudaraku yang berada di desa itu.’ Malaikat itu bertanya: ‘Apakah engkau merasa berhutang budi sehingga engkau mengunjunginya?’ Ia menjawab: ‘Tidak, saya mengunjungi dan mencintainya karena Allah Ta’ala.’ Malaikat itu berkata: ‘Sesungguhnya saya adalah utusan Allah untuk menjumpaimu, dan Allah telah mencintaimu sebagaimana engkau mencintai saudaramu karena Allah.’” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka ada dua malaikat yang memuji dan mendoakannya: ‘Bagus engkau dan bagus pula perjalananmu, maka surgalah tempatmu.’” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Musa al-Asy’ari ra. ia berkata: Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya perumpamaan orang yang bergaul dengan orang saleh dan orang jahat, seperti orang yang bergaul dengan orang yang membawa minyak kasturi dan orang yang meniup api. Orang yang membawa minyak kasturi, mungkin memberi minyak kepadamu atau membeli minyak kepadanya, paling tidak engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan orang yang meniup api, mungkin ia akan membakar kainmu atau kamu akan mendapatkan bau tidak enak darinya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Pilihlah perempuan yang akan dinikahi karena empat perkara: hartanya, derajatnya, kecantikannya atau karena agamanya. Utamakanlah agamanya niscaya kamu beruntung.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu ‘Abbas ra. ia berkata: Nabi saw. bertanya kepada Jibril as.: “Apa yang mencegahmu untuk sering datang kepada kami?” maka turunlah ayat: “Wa maa natanazzalu illaa bi amri rabbika laHuu maa baina aidiinaa wa maa khalafnaa wa maa baina dzaalika (dan tidaklah kami [Jibril] turun, kecuali dengan perintah Rabb-mu. Kepunyaan-Nya lah semua yang ada di hadapan kita, di belakang kita dan di antara keduanya.)” (HR Bukhari)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Janganlah kalian berteman kecuali dengan orang yang beriman dan janganlah ada yang memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: “Seseorang bisa terpengaruh oleh agama sahabat karibnya. Oleh sebab itu, perhatikanlah salah seorang di antara kamu dengan siapa ia bergaul.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Dari Abu Musa al-Asy’ari ra. ia berkata: Sesungguhnya Nabi saw. bersabda: “Seorang itu akan bersama dengan orang yang dicintainya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan: “Ada seseorang yang bertanya kepada Nabi saw. tentang seorang yang mencintai suatu kaum, tetapi ia belum pernah bertemu dengan mereka, maka beliau menjawab: ‘Ia akan bersama-sama dengan orang yang dicintainya.’”

Dari Anas ra., sesungguhnya ada seorang Badui bertanya kepada Rasulullah saw.: “Kapankah hari kiamat?” Rasulullah saw. balik bertanya: “Bekal apakah yang sudah engkau siapkan untuk menghadapinya?” Ia menjawab: “Mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Beliau bersabda: “Engkau akan bersama-sama dengan orang yang engkau cintai [nanti di akhirat].” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar