Kamis, 17 Oktober 2013

Fadlilah Membaca Surat dan Ayat-ayat Al-Qur’an

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits

Dari Abu Sa’id Rafi’ al-Mu’alla ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: “Sukakah aku ajarkan kepadamu surah yang paling agung dalam al-Qur’an sebelum kamu keluar dari masjid?” Beliau lalu menggandeng tanganku. Ketika kami hendak keluar kami menagih: “Wahai Rasulallah, engkau tadi berkata: Tentu aku ajarkan kepadamu surah yang paling berharga dalam al-Qur’an.” Rasulullah saw. bersabda: “AlhamdulillaaHi rabbil ‘aalamiin (surah al-Fatihah), yaitu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan al-Qur’an yang terbesar diberikan kepadaku.” (HR Bukhari)

Dari Sa’id al-Khudriy ra. bahwasannya Rasulullah saw. menceritakan tentang keutamaan surah Qul HuwallaaHu ahad, dimana beliau bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surah ini (Qul HuwallaaHu ahad) sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.” Di dalam riwayat lain dikatakan: “Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda kepada para shahabatnya: “Apakah masing-masing dari kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga al-Qur’an setiap malam?” Para shahabat merasa berat terhadap apa yang disabdakan oleh beliau, dan mereka berkata: “Wahai Rasulallah, siapakah di antara kami yang mampu berbuat seperti itu?” Beliau bersabda: “Qul HuwallaaHu ahad, allaaHushshamad itu adalah sepertiga al-Qur’an.” (HR Bukhari)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. bahwasannya ada seseorang yang mendengar orang lain membaca: Qul HuwallaaHu ahad; dengan dibaca berulang kali. Pada pagi harinya ia datang kepada Rasulullah saw. dan menceritakan apa yang baru didengarnya kepada beliau, dan seakan-akan ia meremehkan kepada pahalanya. Kemudian Rasulullah bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya, sesungguhnya surah itu (Qul HuwallaaHu ahad) adalah sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.” (HR Bukhari)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. menceritakan tentang keutamaan Qul HuwallaaHu ahad, dimana beliau bersabda: “Sesungguhnya Qul HuwallaaHu ahad itu sebanding dengan sepertiga al-Qur’an.” (HR Muslim)

Dari Anas ra. bahwasannya ada seseorang berkata: “Wahai Rasulallah, sesungguhnya saya sangat suka kepada surah Qul HuwallaaHu ahad.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya kecintaanmu terhadap surah itu dapat memasukkanmu ke dalam surga.” (HR Turmudzi)

Dari Uqbah bin Amir ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Tidakkah kamu perhatikan beberapa ayat yang diturunkan pada malam ini tiada bandingannya sama sekali? Yaitu surah Qul a-‘uudzu birabbil falaq dan Qul a-‘uudzu birabbinnaas.” (HR Muslim)

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: “Rasulullah saw. selalu berlindung diri dari gangguan jin dan manusia sehingga turunlah surah Qul a-‘uudzu (Qul a-‘uudzu birabbil falaq dan qul a-‘uudzubirabbinnaas). Setelah turun dua ayat itu beliau membacanya dan meninggalkan doa-doa yang lain selain dua surah tersebut.” (HR Turmudzi)

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Di dalam al-Qur’an ada sebuah surah yang berisi tigapuluh ayat yang dapat memberi syafaat kepada seseorang sehingga ia diampuni, yaitu =tabaarakalladzii biyadiHil mulku.” (HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Dari Abu Mas’ud al-Badriy ra. dari Nabi saw. beliau bersabda:”Barangsiapa yang membaca dua ayat dari akhir surah al-Baqarah pada malam hari niscaya ia telah tercukupi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Ada yang mengatakan ia telah terjaga dari sesuatu yang tidak diinginkan pada malam itu.” Ada yang mengatakan: “Ia telah cukup walaupun ia tidak bangun untuk shalat malam.”

Dari Abu Hurairah ra. bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian seperti kuburan [hanya untuk tidur]. Sungguh setan itu lari dari rumah yang dibacakan surah al-Baqarah.” (HR Muslim)

Dari Ubay bin Ka’ab ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Hai Abu Mundzir [Ubay bin Ka’ab]. Tahukah kamu ayat apakah dari kitab Allah yang kamu hafal yang paling agung?” Saya [Ubay] menjawab: “AllaaHu laa ilaaHa illaa Huwal Hayyul qayyuum.” Kemudian Rasulullah saw. menepuk dada saya dan bersabda: “Sungguh luar biasa pengetahuanmu, wahai Abu Mudzir.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah saw. mempercayakan saya untuk menjaga zakat pada bulan Ramadlan, kemudian ada seseorang datang dan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya katakan: “Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw.” Ia berkata: “Sesungguhnya saya adalah orang miskin yang mempunyai banyak tanggungan keluarga yang membutuhkan makanan.” Maka saya melepaskan orang itu. Pagi harinya Rasulullah saw. bertanya: “Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu tadi malam?” Saya menjawab: “Wahai Rasulallah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepdanya lantas saya lepaskan.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya ia dusta kepadamu dan ia akan datang lagi.” Saya percaya ia akan datang lagi karena Rasulullah saw. telah mengatakan hal itu, maka saya jaga benar-benar. Kemudian orang itu datang lagi dan mengambil segenggam makanan, maka saya berkata: “Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw.” Ia berkata: “Maafkan saya, karena sesungguhnya saya adalah orang miskin dan mempunyai tanggungan banyak keluarga, saya tidak akan mengulangi lagi.” Saya merasa kasihan kepadanya maka saya lepaskan.

Pagi harinya Rasulullah saw. bertanya: “Wahai Abu Hurairah, apa yang diperbuat tawananmu tadi malam?” Saya menjawab: “Wahai Rasulallah, ia mengeluh sangat membutuhkan makanan sedangkan ia mempunyai banyak keluarga, maka saya merasa kasihan kepdanya lantas saya lepaskan.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya ia dusta kepadamu dan ia akan datang lagi.”

Kemudian saya jaga benar-benar untuk yang ketiga kalinya. Tiba-tiba ia datang lagi dengan mengambil segenggam makanan, maka orang itu saya pegang dan saya berkata: “Sungguh kamu akan saya laporkan kepada Rasulullah saw. Ini adalah perbuatanmu yang ketiga kalinya dimana kamu berjanji untuk tidak akan mengulanginya, tetapi ternyata kamu mengulanginya lagi.” Ia berkata: “Maafkan saya, sesungguhnya saya ingin memberitahukan kepadamu beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepadamu dengan kalimat itu.” Saya bertanya: “Kalimat apakah itu?” Ia berkata: “ Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi yang berbunyi: AllaaHu laa ilaaHa illaa Huwal hayyul qayyuum sampai akhir ayat. Seandainya engkau membacanyaa niscaya Allah selalu memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.” Kemudian ia saya lepaskan.

Pagi harinya Rasulullah saw. bertanya kepada saya: “Apa yang diperbuat oleh tawananmu tadi malam?” Saya menjawab: “Wahai Rasulallah, ia memberitahu kepada saya beberapa kalimat yang mana Allah akan memberi manfaat kepada saya dengan beberapa kaliamat itu, maka ia saya lepaskan.” Beliau bertanya: “Kalimat-kalimat apakah itu?” Saya berkata: “Apabila kamu hendak tidur maka bacalah ayat kursi dari awal sampai selesai, yaitu ayat: AllaaHu laa ilaaHa illaa Huwal hayyul qayyuum, niscaya Allah selalu memberi perlindungan dan setan tidak akan datang kepadamu sampai waktu pagi.” Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya ia berkata benar kepadamu walaupun ia adalah pendusta. Tahukah kamu siapakah yang datang kepadamu selama tiga malam itu wahai Abu Hurairah?” Saya menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda: “Itu adalah setan.” (HR Bukhari)

Dari Abu Darda’ bahwasannya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa yang hafal sepuluh ayat permulaan surah al-Kahfi. Niscaya ia terjaga dari Dajjal.” Dan di dalam riwayat lain dikatakan: “Dari akhir surah al-Kahfi.” (HR Muslim)

Dari Ibnu ‘Abbas ra. ia berkata: Ketika Jibril as. duduk di hadapan Nabi saw., ia mendengar suara dari atasnya. Kemudian ia mengangkat kepala dan berkata: “Pintu langit pada hari ini dibuka dimana sebelumnya tidak pernah dibuka.” Lalu turunlah malaikat. Jibril berkata: “Ini adalah malaikat yang turun ke bumi. Ia tidak turun sama sekali kecuali hari ini.” Malaikat itu mengucapkan salam dan berkata: “Bergembiralah dengan dua cahaya yang diberikan kepadamu, yang tidak diberikan kepada seorang Nabi sebelumnya, yaitu Fatihatul kitab dan ayat-ayat akhir surah al-Baqarah. Engkau tidak membaca satu huruf pun dari padanya kecuali engkau diberinya [diberi apa yang terkandung dalam ayat-ayat tersebut].” (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar