Kamis, 24 Oktober 2013

Jujur


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; Hadits-hadist tentang jujur

Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (at-Taubah: 119)

Allah berfirman: “Dan orang-orang yang benar baik laki-laki maupun perempuan.” (al-Ahzab: 35)

Allah berfirman: “Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (Muhammad: 21)

Dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan dn kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Muhammad al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib ra. ia berkata: Saya menghafal beberapa kalimat dari Rasulullah saw. yaitu: “Tinggalkan apa yang kamu ragukan dan kerjakanlah apa yang tidak kamu ragukan. Sesungguhnya jujur itu menimbulkan ketenangan dan dusta itu menimbulkan kebimbangan.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Sufyan Shahr bin Harb ra. di dalam haditsnya yang panjang tentang pertanyaan Heraklius kepadanya: “Apa saja yang diperintahkan oleh Nabi saw. kepada kamu?” Abu Sufyan berkata: “Nabi saw. bersabda: ‘Sembahlah Allah Yang Mahaesa dan janganlah kamu menyekutukan apapun dengan-Nya, tinggalkanlah ajaran-ajaran nenek moyangmu. Beliau menyuruh kami untuk melaksanakan shalat, jujur, pemaaf dan menghubungkan sanak kerabat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Tsabit, (Abu Sa’id atau Abul Walid Sahl bin Hunaif), ia adalah orang yang ikut perang Badr. Munurut beliau, Nabi saw. bersabda: “Siapa saja yang benar-benar mohon untuk mati syahid kepada Allah Ta’ala niscaya Allah akan mengabulkan ke tingkat orang yang mati syahid walaupun ia mati di atas tempat tidur.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Ada salah seorang di antara para Nabi sewaktu akan berangkat perang, ia berpesan kepada kaumnya: ‘Janganlah mengikuti kami, yaitu orang-orang yang belum kawin, sedang ia belum berkumpul dengan istrinya. Orang membangun rumah, sedang ia belum selesai membangunnya. Dan janganlah mengikuti kami orang yang mau membeli kambing atau unta, dan ia menunggu kelahiran anaknya.’ Kemudian Nabi berangkat berperang dan ketika mendekati sebuah dusun kira-kira menjelang Nabi itu berkata kepada matahari: ‘Wahai matahari, sesungguhnya kamu diperintahkan dan saya pun diperintahkan. Ya Allah, tahanlah ia untuk membantu kami.” Maka tertahanlah matahari itu, sehingga Allah memberikan kemenangan kepada Nabi itu. Kemudian Nabi itu mengumpulkan barang-barang rampasan perang dan mendatangkan api untuk memakannya, tetapi api itu tidak mau memakannya, oleh karena itu Nabi itu bersabda: ‘Sesungguhnya ada di antara kamu sekalian yang tidak ikhlas, maka setiap kelompok harus mengirimkan seorang laki-laki untuk berbaiat kepadaku.’ Ada salah seorang yang tangannya melekat (tidak bisa dilepaskan) dengan tangan Nabi, sehingga Nabi itu berkata: ‘Di dalam kelompokmu ada orang yang tidak ikhlas. Oleh karena itu semua orang dalam kelompokmu harus berbaiat kepadaku.’ Kemudian melekatlah tangan dua atau tiga orang dengan tangan Nabi, maka beliau berkata: ‘Kalianlah yang tidak ikhlas.’ Orang-orang lalu membawa emas sebesar kepala sapi kemudian diletakkan di hadapan Nabi dan datanglah api, memakan emas tadi. Barang-barang rampasan perang belum dihalalkan bagi seseorang sebelum kami. Kemudian Allah melihat kelemahan kami, karena itu Allah menghalalkan barang rampasan itu bagi kami.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Khalid Hakim bin Hizam ra. ia masuk Islam sewaktu pembukaan kota Makkah, sedangkan ayahnya termasuk tokoh Quraisy, baik di zaman jahiliyah maupun setelah masuk Islam, ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Dua orang yang berjual beli itu haruslah bebas sebelum berpisah. Apabila keduanya jujur dan berterus terang di dalam berjual beli, maka keduanya akan mendapatkan berkah. Tetapi, apabila keduanya menyembunyikan dan dusta, maka jual belinya itu tidak akan membawa berkah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar