Rabu, 30 Oktober 2013

Larangan Berbuat Aniaya (1)


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadist tentang Larangan Berbuat Aniaya

Allah berfirman: “Orang-orang yang dzalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya.” (al-Mukmin: 18)

Allah berfirman: “Dan bagi orang-orang yang dzalim itu tidak ada seorang pelindungpun dan tidak pula seorang penolong.” (al-Hajj: 71)

Dari Jabir ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Takutlah kalian pada kedzaliman karena kedzaliman itu merupakan kegelapan pada hari kiamat, dan takutlah kamu pada kekikiran sebab orang-orang sebelum kalian binasa karena kekikiran, dan hal itulah yang menyebabkan mereka mengadakan pertumpahan darah dan menghalalkan yang haram.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya kalian pada hari kiamat diperintahkan untuk mengembalikan semua hak yang diambil kepada yang berhak, sehingga kambing yang tidak bertanduk karena ditanduk yang lain, diberi hak untuk membalas kepada kambing yang bertanduk.” (HR Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: “Ketika kami memperbincangkan tentang haji wada’, Nabi saw. berada di antara kami. Kami belum tahu apakah sebenarnya haji wada’ itu. Tiba-tiba Rasulullah saw. memuji dan menyanjung Allah serta menceritakan tentang al-Masih Dajjal, sambil memperpanjang ceritanya, beliau bersabda: “Tidak ada seorang Nabipun yang diutus Allah melainkan ia memperingatkan umatnya. Nabi Nuh telah memperingatkan umatnya, demikian pula dengan Nabi sesudahnya. Ketika Dajjal keluar di tengah-tengah kalian, maka apapun sifat yang disermbunyikannya, niscaya terungkap bagi kalian. Sesungguhnya Rabb-mu tidak buta mata sebelah, tetapi Dajjal matanya buta sebelah kanan, seperti buah anggur. Ingatlah, sesungguhnya Allah telah mengharamkan darah dan hartamu sebagaimana haramnya hari ini, di negeri ini, dan di bulan ini. Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikannya?” para shahabat menjawab: “Ya.” Kemudian Nabi saw. berdoa: “Ya Allah, saksikanlah. Ya Allah, saksikanlah. Ya Allah saksikanlah! Berhati-hatilah dan ingatlan, jangan kalian kembali kafir sepeninggalanku, ketika salah seorang di antara kalian membunuh yang lain.” (HR Bukhari)

Dari Aisyah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang mengambil hak orang lain walaupun hanya sejengkal tanah, maka akan dikalungkan kepadanya tujuh lapis bumi.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Musa ra. Ia berkata: RAsulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah memberi kebebasan kepada orang yang berlaku aniaya, tetapi apabila datang siksaan-Nya, maka ia tidak dapat menghindarinya, kemudian beliau membaca ayat: wa kadzaalika akhdzu rabbika idzaa akhadzal quraa waHiya dzaalimatun inna akhdzaHuu aliimun syadiid. (“Dan begitulah azab Rabb-mu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat dzalim. Sesungguhnya adzab-Nya itu sangat pedih lagi keras.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Mu’adz ra. ia berkata: Rasulullah saw mengutus saya sebagai gubernur Yaman. Beliau berpesan: “Sesungguhnya kamu akan menghadapi kaum ahli kitab, ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Apabila mereka mematuhi ajakanmu, beritahukan kepada mereka, bahwa Allah mewajibkan untuk mereka mengerjakan shalat lima kali sehari semalam. Apabila mereka telah mematuhinya (memenuhinya), maka beritahukan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka untuk menunaikan sedekah yang diambil dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang fakir miskin. Apabila mereka telah mematuhinya, maka lindungilah kehormatan dan harta bendanya. Takutlah kamu terhadap doa orang yang teraniaya karena tidak ada tirai yang menghalangi antara doanya dengan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Humaid Abdurrahman bin Sa’ad as-Sa’idiy ra. Ia berkata: Rasulullah saw. Menungaskan seseorang dari suku Azdi yang bernama Ibnu al-Luthiyyah untuk mengumpulkan sedekah, tatkala orang itu datang kepada beliau, ia berkata: “Ini untuk engkau dan ini hadiah untuk saya.” Rasulullah saw. kemudian berdiri di atas mimbar, dan membuka khutbahnya dengan menyanjung Allah swt., sambil melanjutkan khutbahnya: “Sesungguhnya aku telah menugaskan seseorang di antara kalian , tugas itu diberikan Allah kepadaku, kemudian ia datang dan berkata: “Ini untuk engkau dan ini hadiah untuk saya.” Andaikan itu memang benar, mengapa ia tidak duduk saja di rumah ayah dan ibunya, sehingga hadiah itu diberikan kepadanya. Demi Allah siapa saja di antara kalian yang mengambil sesuatu yang bukan haknya niscaya di hari kiamat ia menghadap Allah sambil memikul yang diambilnya di dunia. Demi Allah, saya tidak ingin melihat seorangpun di antara kalian menghadap-Nya dengan memikul unta, lembu atau kambing yang mengembik.” Kemudian beliau menengadahkan kedua tangannya hingga terlihat putih pada kedua ketiak beliau, seraya bersabda: “Ya Allah, bukankah aku telah menyampaikannya?” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Siapa saja yang pernah menganiaya saudaranya, baik kehormatannya maupun sesuatu yang lain, hendaklah ia minta maaf sekarang juga sebelum datang saatnya dinar dan dirham tidak berguna. Jika tidak, apabila ia mempunyai amal saleh, maka amalnya akan diambil sesuai dengan kadar penganiayaan, namun apabila ia tidak mempunyai amal kebaikan, maka kejahatan orang yang dianiaya itu diambil dan dibebankan kepadanya.” (HR Bukhari)

Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Orang Islam adalah orang yang menjaga umat Islam lainnya selamat dari lisannya dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa saja yang dilarang Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash ra. ia berkata: Kirkirah adalah orang yang menjaga perbekalan Nabi saw.. Ketika ia meninggal dunia, Rasulullah saw. bersabda: “Tempatnya di dalam neraka.” Para shahabat kemudian menyelidiki sebab musabab ia masuk neraka, kemudian mereka menemukan sebabnya, bahwa ia pernah menyembunyikan mantel hasil rampasan perang.” (HR Bukhari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar