Rabu, 30 Oktober 2013

Larangan Berbuat Aniaya (2)


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; hadits-hadist tentang Larangan Berbuat Aniaya

Dari Abu Bakrah Nufa’il bin al-Harits ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Sesungguhnya masa itu berputar, sebagaimana ketika Allah menjadikan langit dan bumi. Setahun, duabelas bulan. Empat bulan di antaranya adalah bulan mulia, yang tiga berturut-turut adalah: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram, serta bulan Rajab, di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” Kemudian Nabi bertanya: “Bulan apakah ini?” kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau diam, sehingga kami menyangkan, ia akan ganti dengan yang lain. Beliau bersabda: “Bukankah ini bulan Dzulhijjah?” kami menjawab: “Benar.” Beliau bertanya lagi: “Negeri apakah ini?” kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau diam, sehingga kami menyangka akan diganti dengan nama yang lain. Beliau bersabda: “Bukankah ini tanah haram?” kami menjawab: “Benar.” Beliau bertanya lagi: “Hari apakah ini?” kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Beliau diam sehingga kami menyangka akan diganti dengan nama lain. Kemudian beliau bersabda: “Bukankah ini hari Nahr?” kami menjawab: “Benar.” Beliau lantas bersabda: “Sesungguhnya darah, harta dan kehormatanmu adalah mulia, sebagaimana mulianya harii, negeri dan bulanmu ini. Kamu semua akan bertemu dengan Rabb-mu dan Dia akan mempertanyakan tentang segala amal perbuatanmu. Ingatlah jangan sampai kamu berbalik menjadi kafir sepeninggalanku, dimana salah seorang di antara kalian membunuh yang lain. Ingatlah, hendaklah yang hadir ini menyampaikan kepada yang tidak hadir, mungkin saja orang yang diberitahu itu lebih taat dari orang yang langsung mendengarnya.” Kemudian beliau bersabda: “Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikannya?” Kami menjawab: “Ya.” Beliau bersabda: “Ya Allah, saksikanlah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Umayyah Iyas bin Tsa’labah al-Haritsiy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang merampas hak seorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah benar-benara mewajibkan neraka baginya dan diharamkan surga untuknya.” Lalu seorang shahabat bertanya: “Walaupun yang dirampas itu sesuatu yang amat sedikit wahai Rasulallah?” Beliau menjawab: “Walaupun sekecil batang kayu Arok.” (HR Muslim)

Dari ‘Adiy bin ‘Amirah ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang kami serahi tugas, lalu ia menyembunyikannya walaupun sekecil jarum atau lebih kecil dengan maksud untuk mengambilnya, kelak di hari kiamat ia datang dengan membawa apa yang disembunyikannya.” Berdirilah seorang berkulit hitam dari shahabat Anshar, yang seakan-akan saya pernah melihatnya, kemudian ia berkata: “Wahai Rasulallah, terimalah kembali tugas yang telah engkau serahkan kepada saya.” Beliau bertanya: “Mengapa demikian?” Ia menjawab: “Karena saya mendengar engkau bersabda begini dan begitu.” Beliau bersabda: “Sekarang saya tegaskan siapa saja yang saya serahi tugas, maka ia harus melaksanakannya, baik mendapatkan hasilnya sedikit maupun banyak. Dan apa saja yang diberikan kepada dirinya maka ia boleh mengambilnya, dan apa yang dilarang untuk dirinya maka janganlah ia mengambilnya.” (HR Muslim)

Dari Umar bin Khaththab ra. ia berkata: “Ketika perang Khaibar selesai, beberapa shahabat Nabi saw. pulang dan mereka menyebut-nyebut bahwa si fulan mati syahid, sampai akhirnya mereka bertemu dengan seseorang di jalan, mereka mengatakan: “Si fulan mati syahid.” Kemudian Nabi saw. bersabda: “Tidak, saya telah melihatnya berada di neraka karena ia menyembunyikan kain mantel hasil rampasan perang yang belum dibagi.” (HR Muslim)

Dari Abu Qatadah al-Harits bin Rib’iy ra. dari Rasulullah saw., waktu itu beliau berdiri di tengah-tengah para shahabat dan mengatakan bahwa berjihad (berjuang) di jalan Allah dan beriman kepada Allah adalah paling utamanya amal. Kemudian seseorang berdiri dan bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana kalau saya terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosa saya terampuni?” Rasulullah menyatakan: “Ya apabila kamu terbunuh di jalan Allah sedangkan kamu tabah, hanya mengharapkan pahala dari Allah, bersemangat dan pantang mundur.” Kemudian Rasulullah saw bertanya: “Bagaimana pertanyaanmu tadi?” ia menjawab: “Bagaimana seandainya saya terbunuh di jalan Allah, apakah dosa-dosa saya terampuni?” maka Rasulullah saw. menjelaskan: “Ya apabila kamu tabah, hanya mengharapkan pahala dari Allah, bersemangat dan pantang mundur, kecuali hutang. Sesungguhnya Jibril mengatakan yang demikian padaku.” (HR Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Tahukah kalian orang yang bangkrut?” para shahabat menjawab: “Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak punya uang dan tidak punya harta benda.” Beliau bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa shalat, puasa dan zakat, tetapi ia suka mencaci maki, menuduh, makan harta orang lain, menumpahkan darah, serta memukul orang lain. Kemudian pahalanya diberikan kepada orang yang dianiayanya. Jika kebaikannya sudah habis sedangkan kesalahan-kesalahannya belum terbayar, maka ia dilemparkan di tengah-tengah orang yang dianiayanya, yang akhirnya ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)

Dari Ummu Salamah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya aku adalah manusia biasa sedangkan kalian mengadukan persoalan kepadaku. Mungkin salah seorang di antara kalian lebih pandai menjelaskan hujjah (argumentasi)nya daripada yang lain, kemudian saya putuskan baginya sesuai keterangan yang saya dengar. Maka siapa saja yang telah aku menangkan dengan mengalahkan yang benar, itu berarti sama saja saya memberinya sepotong (sebagian) api neraka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Rasulullah saw.bersabada: “Orang mukmin senantiasa berada dalam kelapangan dalam agamanya, selama ia tidak menumpahkan darah yang haram.” (HR Bukhari)

Dari Khaulah binti Tsamir al-Anshariyah, ia adalah istri Hamzah ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya orang yang menyalahgunakan harta Allah (baitul mal), di hari kiamat mereka dimasukkan ke neraka.” (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar