Sabtu, 26 Oktober 2013

Makruh Memuji Orang


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; Hadits

Dari Abu Musa ra. ia berkata: Nabi saw. mendengar seseorang memuji orang lain dengan setinggi-tingginya, kemudian beliau bersabda: “Kamu telah membinasakan atau mematahkan punggung seseorang.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Bakrah ra. bahwasannya ada seseorang yang diceritakan di hadapan Nabi saw. dan ada orang yang memujinya dengan kebaikan, kemudian Nabi saw. bersabda: “Janganlah kamu memuji, karena berarti kamu telah memotong-motong leher kawanmu.” Beliau mengulangi sabdanya berkali-kali. “Apabila salah seorang di antara kalian harus memujinya maka hendaklah ia berkata: “Saya kira ia begini, begitu.” Apabila ia mengetahui bahwa saudaranya itu seperti itu, sedangkan yang akan menentukan adalah Allah, dan tidak boleh ada seseorang dipuji melebihi pujian kepada Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Hammam bin Harits dari Miqdad ra. bahwasannya ada seseorang memuji Utsman ra. kemudian Miqdad segera berjongkok dan menaburkan kerikil ke mukanya, lantas Utsman berkata kepadanya: “Mengapa engkau berbuat seperti itu?” Ia menjawab: “Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: ‘Apabila kalian melihat ada orang yang memuji, maka taburkanlah tanah ke muka mereka.’” (HR Muslim)

Hadits-hadits di atas memunjukkan tentang larangan memmuji, tetapi masih banyak juga hadits-hadits shahih yang membolehkan memuji. Adapun yang mempertemukan hadits-hadits yang berbeda itu, para ulama berpendapat bahwa apabila orang yang dipuji itu sempurna imannya dan diperkirakan tidak akan terpengaruh oleh pujian itu, maka semua pujian tidaklah diharamkan dan tidak pula dimakruhkan. Tetapi jika dikhawatirkan yang akan mendapat pujian itu akan berubah sikapnya, sehingga ia berlaku sombong dan sebagainya, maka pujian itu dilarang. Adapun hadits yang membolehkan tentang memuji diantaranya adalah sabda Rasulullah saw. kepada Abu Bakar ra.: “Aku berharap semoga engkau termasuk dari golongan mereka (yaitu golongan orang-orang yang dapat masuk surga dari berbagai pintu surga).”
Dalam hadits lain, Rasulullah saw. bersabda kepada Abu Bakar ra: “Engkau bukanlah termasuk golongan mereka (yaitu golongan orang-orang yang menjuraikan kainnya karena sombong).”
Dan Rasulullah saw. juga pernah bersabda kepada Umar ra.: “Setan tidak akan melihat kamu berjalan pada suatu jalan melainkan setan itu menyimpang, mencari jalan lain.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar