Jumat, 18 Oktober 2013

Marah karena Larangan Allah Dilanggar

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Dan siapa saja yang mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah baik baginya di sisi Rabb-nya.” (al-Hajj: 30)

Firman Allah: “Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Muhammad: 7)

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amr al-Badriy ra. ia berkata: ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah saw. dan berkata: “Saya terpaksa mundur dari jamaah Shubuh, karena si fulan memanjangkan bacaan shalatnya.” Saya belum pernah melihat Nabi saw. marah ketika memberi nasehat, melebihi saat itu. Beliau bersabda: “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya ada di antara kalian orang yang menjadikan dirinya dijauhi. Siapa saja di antara kalian yang menjadi imam, hendaklah memperpendek bacaan, karena di belakang ada orang tua, lemah, dan ada orang yang mempunyai keperluan lain.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah ia berkata: Rasulullah saw. datang dari berpergian, sedangkan di rumah saya terpasang tabir yang ada lukisannya. Setelah Rasulullah saw. melihatnya, berubahlah wajah beliau. Sambil menurunkan tabir, Nabi saw. bersabda: “Wahai ‘Aisyah, paling beratnya siksa Allah pada hari kiamat adalah bagi siapa yang menyamai ciptaan-Nya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari ‘Aisyah ra. ia berkata: Orang-orang Quraisy sedang berunding tentang keadaan seorang perempuan yang harus dipotong tangannya karena mencuri. Mereka berkata: “Siapa yang harus menyampaikan masalah ini kepada Rasulullah saw.?” Mereka menjawab: “Tiada lain yang pantas selain Usamah bin Zaid kekasih Rasulullah saw.” Usamah pun menyampaikan hal itu kepada beliau, lalu beliau saw. bertanya: “Akankah kalian melindungi orang yang terkena salah satu hukuman dari Allah Ta’ala?” Beliau berdiri dan berpidato: “Sesungguhnya yang menyebabkan orang-orang sebelum kalian binasa, jika orang terpandang di antara mereka mencuri, mereka membiarkan. Tetapi bila yang mencuri orang lemah, mereka melaksanakan hukuman. Demi Allah seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri, niscaya aku potong tangannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Anas ra. ia berkata: Nabi saw. melihat dahak di arah kiblat. Melihat itu beliau tidak senang, sehingga wajahnya berubah, lalu berdiri dan dibuang dengan tangannya seraya bersabda: “Apabila salah seorang di antara kalian mengerjakan shalat, berarti dia sedang berbisik dengan Rabb-nya. Sedang Rabb berada di antara dia dan Kiblat. Oleh karena itu, jangan meludah ke arah kiblat, melainkan ke arah kiri atau ke bawah kaki.” Kemudian beliau mengambil ujung serbannya dan meludah disitu serta melipat-lipatnya seraya bersabda: “Atau lakukan seperti ini.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar