Jumat, 18 Oktober 2013

Menjauhi Fitnah Agama

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an –Hadits Allah berfirman: “Maka segeralah kembali kepada (menaati) Allah. Sesungguhnya aku utusan Allah untuk memberi peringatan yang nyata.” (adz-Dzaariyaat) Dari Sa’ad bin Abu Waqqash ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai hamba-Nya yang takwa, kaya, lagi pula suka merahasiakannya.” (HR Muslim) Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Ada seseorang yang bertanya: “Wahai Rasulallah, siapakah manusia yang paling utama?” Beliau menjawab: “Orang Mukmin yang berjuang di jalan Allah dengan jiwa dan hartanya.” Ia bertanya lagi: “Kemudian siapa?” Beliau menjawab: “Seseorang yang menyendiri pada sebuah desa dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhannya.” Dalam riwayat lain dikatakan: “Dengan tujuan untuk bertakwa kepada Allah dan manjauhi manusia karena kejahatannya.” (HR Bukhari dan Muslim) Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Hampir terjadi bahwa sebaik-baik harta seseorang muslim adalah kambing yang digembalakan di puncak gunung dan tempat-tempat menetesnya air, karena menjauhi fitnah-fitnah yang mengganggu agamanya.” (HR Bukhari) Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Apabila Allah mengutus seorang Nabi, pasti ia menggembala kambing.” Para shahabat bertanya: “Dan engkau?” Beliau menjawab: “Ya, dulu saya juga menggembala kambing dengan upah dari penduduk Makkah.” (HR Bukhari) Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw. beliau bersabda: “Pertama, sebaik-baik kehidupan manusia adalah seseorang yang memegang kendali kudanya untuk berjuang di jalan Allah. Ia melompat ke punggung kuda setiap kali ia mendengar panggilan perang atau semacamnya, dengan lompatan itu, ia mencari musuh atau mati di tempat yang disangka ada musuh. Kedua, seseorang yang menggembala anak kambing di puncak salah satu gunung atau lembah salah satu jurang dengan mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan senantiasa beribadah, sehingga sampai ajalnya. Ia tidak berhubungan dengan manusia sedikitpun kecuali dalam kebaikan.” (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar