Jumat, 18 Oktober 2013

Taat Kepada Pemimpin

Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya dan uli amri di antara kamu.” (an-Nisaa’: 59)

Dari Ibnu Umar ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Seorang muslim wajib mendengar dan taat terhadap perintah yang disukainya maupun yang tidak. Kecuali bila ia diperintah mengerjakan kemaksiatan, maka ia tidak wajib mendengar dan taat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dri Ibnu Umar ra. ia berkata: Ketika kami berbaiat (berjanji setia) kepada Rasulullah saw. untuk selalu mendengar dan taat, beliau bersabda kepada kami: “Sebatas kemampuanmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Umar ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang melepaskan diri dari ketaatan, pada hari kiamat ia akan bertemu Allah tanpa dapat mengajukan alasan. Dan siapa saja yang meninggal dunia sedang di lehernya tidak ada tanda baiat (janji setia) maka ia mati seperti pada jaman jahiliyah.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain dikatakan: “Siapa saja yang mati sedang ia memisahkan diri dari jamaah, sungguh ia telah mati seperti pada jaman jahiliyah.”

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Kamu harus selalu mendengar dan taat kepada penguasa, baik dalam hal yang sulit, menyenangkan, dan menjemukan. Walaupun ia tidak mempedulikan kamu.” (HR Muslim)

Dari Abdullah bin Umar ra. Ia berkata: Pernah kami bepergian bersama Rssulullah saw. lalu kami berhenti untuk membuat kemah. Di antara kami ada yang memperbaiki kemah dan ada yang bermain panah. Ada pula yang menggembala ternak yang kami kendarai. Tiba-tiba muadzin Rasulullah saw. berseru: “Mari kita shalat berjamaah.” Setelah menunaikan shalat, kami mendekat kepada Rasulullah saw. dan beliau bersabda: “Tidak nabi pun sebelum aku melainkan ia bekewajiban menunjukkan kebaikan, dan memperingatkan kejahatan kepada umatnya. Dan sesungguhnya bagi umat ini pada mulanya ditentukan keselamatan, tetapi pada akhirnya banyak cobaan dan hal-hal tidak diinginkan. Kemudian datanglah fitnah-fitnah yang sebelumnya dianggap ringan dibanding yang berikutnya. Pada saat fitnah itu datang, orang yang beriman berkata: ‘Inilah, inilah yang membinasakan aku.’ Maka siapa saja yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, hendaklah meneguhkan keimanan kepada Allah dan hari akhir. Dan memperlakukan sesama manusia sebagaimana ia senang diperlakukan seperti itu. Siapa saja yang telah berbaiat (berjanji setia) kepada seorang penguasa, serta telah menumpahkan kepercayaannya, ia harus mentaatinya dengan sekuat tenaga. Apabila ada orang lain yang bermaksud merebut kekuasaannya, maka penggallah leher orang itu.” (HR Muslim)

Dari Abu Hunaidah Wail bin Hujr ra. ia berkata: Salamah bin Yazid al-Ju’fiy bertanya kepada Rasulullah saw.: “Wahai Nabi Allah, bagaimana pendapat anda seandainya pemimpin di antara kami menuntut hak kepada kami, tetapi tidak mau memenuhi hak kami. Apa yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau mengabaikan pertanyaan itu. Kemudian Salamah mengulanginya, maka Rasulullah bersabda: “Dengarkan dan taati mereka! Sesungguhnya mereka akan dimintai pertanggung jawaban atas kewajiban mereka, dan kamu juga akan dimintai pertanggung jawaban atas kewajibanmu.” (HR Muslim)

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sepeninggalanku akan muncul orang yang mementingkan diri sendiri dan hal-hal yang kamu anggap munkar.” Para shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang engkau perintahkan untuk kami?” Beliau menjawab: “Kamu harus menunaikan kewajibanmu dan mohonlah kepada Allah atas apa yang menjadi hakmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang taat kepadaku, ia telah taat kepada Allah, dan siapa saja yang durhaka kepadaku, ia telah durhaka kepada Allah. Siapa saja yang taat kepada pemimpinnya, ia telah taat kepadaku, dan siapa saja yang durhaka kepada pimpinannya, ia telah durhaka kepadaku.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Ibnu Abbas ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang benci terhadap tindakan penguasanya, hendaklah ia sabar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan raja (membelot) walau hanya sejengkal, ia akan mati seperti mati pada zaman jahiliyah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Bakrah ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang menghina penguasanya, Allah akan menghinakan dirinya.” (HR Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar