Sabtu, 30 November 2013

Memberi Bantuan dan Qana’ah


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an – Hadits

Firman Allah: “Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan.” (Al-Hasyr: 9)

Firman Allah: “Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan…” (al-Insaan: 8)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: “Ada seseorang datang kepada Nabi saw. dan berkata: “Sesunguhnya saya sangat lapar.” Maka beliau membawanya ke salah seorang istrinya, dan istrinya berkata: “Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran, saya tidak mempunyai apapun kecuali air.” Kemudian membawanya ke istri yang lain, dan istri yang lain menjawab seperti dikatakan oleh istri pertama, sehingga semua istrinya menjawab seperti yang dikatakan oleh istri pertama, yakni: “Demi Dzat yang mengutus engkau dengan kebenaran, saya tidak mempunyai apapun kecuali air.” Maka beliau bersabda kepada para shahabat: “Siapakah yang sanggup menjamu tamuku pada malam ini?” Salah seorang shahabat Anshar berkata: “Saya wahai Rasulullah.” Kemudian orang itu pergi bersama shahabat tadi. Sesampainya di rumah, ia berkata kepada istrinya: “Muliakanlah tamu Rasulullah saw.!”
Dalam riwayat lain dikatakan: “Shahabat itu bertanya kepada istrinya: “Apakah engkau mempunyai makanan?” Istrinya menjawab: “Tidak punya, kecuali makanan untuk anak-anak.” Shahabat itu berkata: “Hiburlah mereka dengan sesuatu. Apabila mereka ingin makan, tidurkanlah mereka. Apabila tamu kita masuk, padamkanlah lampu dan perlihatkanlah seolah-olah kita ikut makan.” Kemudian mereka duduk bersama, dan tamu itu makan, tetapi shahabat dan itrinya dalam keadaan lapar. Ketika pagi, mereka bertemu dengan Nabi saw. dan beliau bersabda: “Sungguh Allah kagum pada perbuatan kalian dalam menjamu tamu semalam.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Makanan dua orang cukup untuk tiga orang, dan makanan tiga orang cukup untuk empat orang.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat Muslim, dari Jabir ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk empat orang. Dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang.”

Dari Abu Sa’id al-Khudriy ra. ia berkata: Waktu kami bepergian bersama Rasulullah saw. tiba-tiba datang seseorang yang berkendaraan, sambil menoleh ke kanan dan ke kiri seolah-olah mengharapkan bantuan makanan, maka Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang mempunyai kelebihan kendaraan, hendaknya ia memberikan kepada orang yang tidak mempunyai kendaraan, dan siapa saja yang mempunyai kelebihan bekal, hendaknya ia memberikan kepada orang yang tidak mempunyai bekal.” Kemudian beliau menyebut berbagai macam harta. Sehingga kami merasa, seolah-olah tidak ada seorangpun di antara kami mempunyai hak atas kelebihan harta.” (HR Muslim)

Dari Sahl bin Sa’d ra. ia berkata: ada seorang perempuan datang kepda Nabi saw. memberikan selimut tenunan, seraya berkata: “Kain ini saya tenun sendiri, dengan harapan engkau senang memakainya.” Maka Nabi menerima dan memakainya, sebab beliau membutuhkannya. Kemudiian beliau keluar dan memakai selimut itu sebagai sarung. Tiba-tiba fulan berkata: “Alangkah bagusnya selimut ini, saya ingin memakainya.” Beliau bersabda: “Baiklah.” Setelah itu Nabi duduk di tempatnya, beliau pulang dan melipatnya, kemudian dikirim kepada orang yang menginginkannya. Orang-orang berkata kepada orang itu: “Tidak baik bagimu, sebab kain itu sangat dibutuhkan Nabi saw. kemudian kamu minta. Sebenarnya kamu juga tahu, beliau tidak pernah menolak orang yang meminta.” Orang itu menjawab: “Demi Allah, saya memintanya bukan untuk saya pakai, tetapi untuk saya jadikan sebagai kain kafan.” Sahl berkata: “Selimut itu memang benar menjadi kain kafanny.” (HR Bukhari)

Dari Abu Mura al-Asy’ariy ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya orang-orang Asy’ariy, apabila persediaan mereka dalam peperangan hampir habis atau makanan bagi keluarga mereka di Madinah tinggal sedikit, maka mereka mengumpulkan sisa-sisa yang ada dalam satu kain kemudian mereka membagi-bagikannya sama rata pada satu bejana. Mereka itu termasuk golonganku dan aku termasuk golongan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Sahl bin Sa’ad ra. ia berkata: Pernah Rasulullah saw. diberi minuman, maka beliau pun meminumnya. Sedangkan di sebelah kanan beliau ada seorang pemuda (Ibnu Abbas) dan di sebelah kiri beliau ada orang-orang yang lanjut usia. Kemudian beliau bersabda kepada anak muda itu: “Bolehkan aku memberikan minuman ini kepada orang-orang tua itu?” Pemuda itu menjawab: “Tidak wahai Rasulallah, sesungguhnya saya tidak akan memberikan bagianku darimu kepada siapapun.” Maka Rasulullah memberikan minuman yang berada di tangannya kepada pemuda tadi (Ibnu Mas’ud).” (HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar