Sabtu, 30 November 2013

Murah Hati dan Memberi Infak (2)


Riyadhush Shalihin; Imam Nawawi; al-Qur’an Hadits

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Sedekah tidak akan mengurangi harta. Allah pasti akan menambah kemuliaan seseorang yang suka memaafkan. Dan seseorang yang merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah yang Maha Mulia lagi Maha Agung akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)

Dari Abu Kabsyah Umar bin Sa’ad al-Anmariy ra. ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Ada tiga hal yang akan aku sampaikan kepada kalian, agar kalian dapat menjaganya dengan baik. Pertama, harta seseorang tidak akan berkurang karena sedekah. Kedua, seseorang yang dianiaya dan ia sabar atas penganiayaan itu, maka Allah akan membalasnya dengan kemualiaan. Ketiga, seseorang yang membuka pintu untuk meminta-minta niscaya Allah akan membuka untuknya pintu kemiskinan dan semacamnya. Dan akan aku sampaikan suatu berita kepada kalian, dan jagalah dengan baik, yaitu: Sesungguhnya di dunia ini ada empat macam manusia. Pertama, orang yang dikaruniai harta dan ilmu oleh Allah, dipergunakan untuk bertakwa kepada Rabb-nya, menghubungkan tali persaudaraan, dan tahu bahwa Allah mempunyai hak. Orang ini mempunyai derajat yang paling utama. Kedua, seseorang yang dikaruniai ilmu oleh Allah, dan tidak dikaruniai harta, tetapi dengan niat yang sungguh-sungguh ia berkata: ‘Seandainya saya mempunyai harta, niscaya akan saya amalkan seperti amalnya si Fulan.’ Karena niatnya, ia mendapatkan pahala yang sama seperti pahala orang yang beramal. Ketiga, seseorang yang dikaruniai harta dan tidak mau menghubungkan tali persaudaraan, serta tidak sadar bahwa Allah mempunyai hak dalam hartanya itu, orang ini mempunyai derajat yang paling rendah. Dan keempat, seseorang yang tidak dikaruniai harta dan tidak dikaruniai ilmu kemudian ia berkata: ‘Andaikan saya mempunyai harta, niscaya saya akan berbuat seperti apa yang diperbuat oleh si Fulan (orang ketiga).’ Karena niatnya, ia akan mendapatkan dosa seperti dosa orang yang berbuat.” (HR Tirmidzi)

Dari ‘Aisyah ra. ia berkata: Para shahabat menyembelih seekor kambing, kemudian Nabi saw. bertanya: “Apakah ada yang masih tersisa dari kambing itu?” ‘Aisyah menjawab: “Ya, sampil mukanya saja.” beliau bersabda: “Semuanya tersisa kecuali sampil mukanya.” (HR Tirmidzi)
Keterangan: karena semua bagian kambing telah disedekahkan, maka akan tinggal tetap di akhirat, kecuali sampil mukanya itu saja yang akan dimakan dan akan menjadi kotoran yang akan dikeluarkan di dunia.

Dari Asma binti Abu Bakar ash-Shiddiq ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda kepadaku: “Kamu jangan menutup-nutupi apa yang kamu miliki, niscaya Allah akan menutupi rizkymu.”
Dalam riwayat lain dikatakan: “Nafkahkan, berikan, dan sedekahkan hartamu, serta jangan kamu menghitung-hitungnya, sehingga Allah akan menghitung-hitungnya untukmu; dan jangan kamu menakar-nakarnya, sehingga Allah akan menakar-nakarnya untukmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan orang yang kikir dan orang yang menafkahkan hartanya, bagaikan dua orang yang memakai baju besi dari susu sampai ke bahunya. Setiap kali orang menafkahkan hartanya, berkembanglah baju besi yang dipakainya, sehingga tertutup semua badannya. Sedangkan orang kikir, jika hendak menafkahkan hartanya, niscaya makin melekatlah lingkaran baju itu pada tempatnya. Sehingga baju besinya bertambah sempit.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Siapa saja yang bersedekah senilai satu butir kurma, dari hasil usaha yang halal, dimana Allah tidak akan menerima kecuali yang baik (halal), maka sesungguhnya Allah akan menerima dengan tangan kanan-Nya, kemudian memeliharanya untuk orang yang bersedekah itu, sebagaimana salah seorang di antara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi sebesar gunung.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Suatu ketika ada seseorang sedang berjalan di padang pasir tiba-tiba ia mendengar suara di dalam awan: “Siramlah kebun si fulan.” Kemudian awan itu menurunkan airnya di tempat yang banyak batunya. Di situ terdapat sebuah parit yang penuh dengan air yang mengalir. Di situ pula ada seorang laki-laki yang berada di tengah-tengah kebun, sedang menyiramkan air dengan canting. Ia bertanya kepada orang itu: “Wahai hamba Allah, siapa namamu?” Orang itu menjawab: “Fulan.” Sebuah nama yang sama dengan yang didengar dari awan tadi. Kemudian fulan balik bertanya: “Mengapa engkau menanyakan namaku?” Ia menjawab: “Sesungguhnya saya mendengar suara dalam awan yang menurunkan air ini, berkata: ‘Siramlah kebun si Fulan. Nama itu persis dengan namamu. Apakah yang kamu perbuat sehingga demikian?” Fulan menjawab: “Karena kamu berkata menanyaiku seperti itu, sesungguhnya saya selalu memperhatikan hasil kebun ini. Sepertiga hasilnya saya sedekahkan, sepertiga saya makan bersama keluarga, dan yang sepertiga saya siapkan untuk bibit.” (HR Muslim)

Dari Jabir ra. ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Takutlah kalian terhadap kedzaliman. Sesungguhnya kedzaliman, merupakan kegelapan pada hari kiamat. Dan takutlah kalian terhadap kikir. Sesungguhnya kekikiran telah membinasakan manusia sebelum kalian. Mereka terdorong untuk menumpahkan darah dan menghalalkan semua yang telah diharamkan terhadap mereka.” (HR Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar